IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Ibadah haji mengingatkan jamaah pada kematian. Ingat mati yang merupakan salah satu syarat untuk merobohkan dinding arogansi yang selalu ingin menguasai nafsu manusia.
Dr KH Asep Zaenal Ausop, M.Ag dalam bukunya 'Haji: Falsafah, Syariah dan Rihlah' mengatakan, ada beberapa simbol haji yang menegaskan perlunya ingat mati di antaranga sebagai berikut:
Pertama, jamaah haji harus mengenakan pakaian ihram yang berwarna serba putih menyerupai pakaian mayat. Untuk itu sebagai mayat hidup jamaah haji diajak untuk selalu bersikap rendah hati, sabar dan tawakal.
"Sebagai mayat, jamaah haji tidak boleh menggerutu, sok tahu, sok kuasa, dan arogan," katanya.
Ini semua, kata KH Asep, merupakan implementasi bacaan talbiyah. Esensi talbiyah adalah teken kontrak bahwa segala pujian, kenikmatan, dan dan kekuasaan, seluruhnya diserahkan kepada Allah.
"Jamaah haji harus bersih dari simbol status sosial, kepangkatan, dan simbol duniawi lainnya," katanya.
Wukuf di Padang Arafah merupakan miniatur alam mahsyar ketika saat wukuf di Arafah jamaah haji diingatkan tentang makna hidup, tujuan hidup, pedoman hidup Alquran dan Sunnah dan kematian. Mereka digiring untuk segera bertaubat sehingga kematian yang diraih adalah kematian khusnul khotimah.