Kamis 01 Jul 2021 16:00 WIB

Masyarakat Saudi Khawatir Babon Muncul di Kawasan Ibu Kota

Masyarakat Saudi Khawatir Babon Muncul di Kawasan Ibu Kota

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Masyarakat Saudi Khawatir Babon Muncul di Kawasan Ibu Kota
Foto: ABC
Masyarakat Saudi Khawatir Babon Muncul di Kawasan Ibu Kota

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Dalam beberapa hari terakhir, sekumpulan babon dilaporkan muncul di beberapa lingkungan di ibu kota Riyadh. Munculnya babon ini menjadi perhatian masyarakat sekitar.

Hewan-hewan itu diyakini berasal dari pegunungan Sarawat di Wilayah Barat, sebagian besar di wilayah barat daya dari Taif hingga Asir dan sekitarnya. Penampakan mereka di Wilayah Tengah adalah hal baru.

Baca Juga

Pengawas Program Nasional sekaligus Pusat Penelitian dan Pemuliaan dari Pusat Nasional untuk Satwa Liar,  Ahmed Al-Bouq, menyebut saat ini pihaknya tengah mengevaluasi kejadian tersebut.

"Ada dua hal yang sedang dipelajari. Salah satunya mengevaluasi ukuran dan jumlah populasi monyet di Kingdom, jenis masalah yang ditimbulkan, serta lokasinya," kata dia dilansir di Arab News, Kamis (1/7).

Studi besar ini akan mencakup aplikasi eksperimental dari beberapa solusi di dua lokasi, salah satunya di dalam kota dan yang lainnya di area pertanian. Ia menambahkan hasil studi akan diikuti dengan penerapan untuk mengurangi masalah yang ada.

Hal lainnya yang dibahas adalah perihal munculnya monyet di Makkah, tempat suci, Jabal Al-Nour, Al-Adel, Duqm Al-Wabr dan Jabal Al-Rahma.

Penelitian ini berfokus pada di mana mereka dijinakkan, berapa ukuran populasi mereka, serta peran orang dalam meningkatkan jumlah mereka. Utamanya yang menjadi fokus karena mereka berada di kawasan bersejarah dan berinteraksi dengan pengunjung.

Babon Hamadryas adalah hewan yang kuat dan agresif, meskipun mereka akan lebih sering menunjukkan sisi ramah ketika membutuhkan makanan. Pejabat di daerah itu telah memperingatkan warga untuk tidak memberi makan hewan-hewan tersebut.

Babon berkerumun dalam jumlah puluhan hingga ratusan dan mencuri makanan sebagai akibat dari aktivitas manusia langsung dan tidak langsung, yakni membuang makanan dan tetap berada di taman umum.

Memasak di area yang tidak ditentukan telah menarik minat populasi babon dan memungkinkan mereka memasuki kota untuk mencari makanan.

Dengan semakin seringnya babun berjalan ke kota dan lahan pertanian akhir-akhir ini, warga mencoba mendirikan orang-orangan sawah dalam bentuk binatang liar untuk menakut-nakuti mereka.

"Masyarakat pikir mereka telah menemukan ide yang brilian dan belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi mereka tidak tahu jika sedang berurusan dengan hewan yang sangat cerdas dan dapat mengantisipasi setiap gerakan,” kata Al-Bouq.

Menurut Al-Bouq, pihaknya telah mencoba segala macam teknik selama tiga dekade terakhir untuk menjauhkan babon dari batas kota. Termasuk menghadapkan mereka ke orang-orangan sawah, serta suara dan aroma predator. Namun dia menekankan jika kelompok hewan ini adalah makhluk yang sangat cerdas.

Metode tersebut juga disebut mungkin berhasil untuk waktu yang singkat, tetapi sangat sulit untuk mempengaruhi babon dalam jangka panjang.

“Hewan-hewan ini telah ada selama ribuan tahun di Arab dan tidak dapat sepenuhnya terlepas dari wilayah tersebut,” katanya.

Periode pembangunan dan ledakan ekonomi membuat habitat alami babon sering diserang. Sabotase terus menerus selama bertahun-tahun, termasuk penebangan berlebihan, perusakan hutan, serta pembunuhan predator alami seperti harimau, hyena, serigala, dan lynx, menyebabkan munculnya “fenomena monyet” di berbagai wilayah Kerajaan.

Binatang ini mulai melarikan diri dari daerah alami di mana mereka tinggal dan menuju ke daerah pertanian, menyerang mata pencaharian petani.

Al-Bouq lantas mengatakan membunuh hewan bukanlah solusi yang layak dan menekankan masalah penting menjaga keseimbangan ekologi.

Pakar lingkungan Saudi, Dr. Ali Eshki, menyetuhui hal tersebut. Ia juga menghubungkan keberadaan monyet di kota-kota Saudi sebagai bentuk ketidakseimbangan lingkungan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement