IHRAM.CO.ID. DHAKKA -- Bangladesh telah melakukan penguncian COVID-19 yang ketat. Tentara dan polisi diperintahkan untuk menghentikan orang meninggalkan rumah mereka kecuali untuk keadaan darurat atau untuk membeli kebutuhan pokok.
Pasukan tentara telah dikerahkan untuk berpatroli bersama pasukan sipil selama penutupan, yang dimulai pada hari Kamis kemarin (1/7). Perintah pemerintah mengatakan kantor dan transportasi akan ditutup selama penguncian tujuh hari, tidak termasuk layanan darurat.
“Tidak seorang pun akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali untuk keadaan darurat selama periode tujuh hari ini,” bunyi pemberitahuan itu.
Kepala polisi Dhaka mengatakan kepada wartawan siapa pun yang meninggalkan rumah tanpa alasan akan didenda dan mungkin menghadapi penangkapan. “Jika kami perlu mengajukan 5.000 kasus dan penangkapan sehari, kami akan melakukannya,” kata Shafiqul Islam dalam konferensi pers.
Keterangan foto: Personel tentara dan polisi Bangladesh berdiri di pos pemeriksaan persimpangan jalan di Dhaka [Munir Uz zaman/AFP]
Jurnalis Tanvir Chowdhury dari Al Jazeera, melaporkan dari ibukota Dhaka, mengatakan dengan pembatasan baru, tidak banyak lalu lintas di jalan. Keadaan sekarang berbeda dengam hari biasa yang lalu lintasnya hiruk pikuk. "Toko tutup kecuali untuk pasar dapur, toko kelontong dan toko farmasi."