IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pihak berwenang Arab Saudi melakukan penangkapan terhadap sejumlah karyawan dari Kementerian Kesehatan. Mereka dicurigai mengubah catatan vaksinasi Covid-19 penduduk dengan imbalan sejumlah uang.
Komisi Pengendalian dan Anti-Korupsi Saudi, yang dikenal sebagai Nazaha, dalam akun resmi Twitter-nya mengatakan, mereka telah melakukan pantauan atas iklan di situs jejaring sosial.
Dilansir di Middle East Monitor, Sabtu (3/7), iklan tersebut menawarkan jasa mengubah status kesehatan orang dari yang terinfeksi menjadi tidak divaksinasi.
Iklan yang sama juga menawarkan jasa mengubah status seseorang yang awalnya belum menerima vaksinasi Covid-19 menjadi sudah mendapat dosis pertama. Upaya ini dilakukan sejumlah orang dengan tujuan menghindari aturan pembatasan dari pemerintah, bagi masyarakat yang belum divaksinasi.
Rincian tersebut lantas diunggah secara tidak sah ke aplikasi pelacakan dan pemantauan milik Saudi, Tawakkalna, dengan biaya tertentu.
Staf di Kementerian Kesehatan dan mereka yang terbukti dibayar untuk mengubah status ini telah ditangkap. Seorang sumber menyebut 12 orang telah ditahan dalam kasus tersebut, termasuk warga Saudi, Yaman dan Suriah.
Arab Saudi telah memulai kampanye vaksinasi massal terhadap Covid-19 pada pertengahan Desember. Hingga saat ini, lebih dari 18 juta dosis telah diberikan kepada warga negara dan penduduk asing di seluruh kerajaan.