IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) bersama Perta Medika (BUMN) bersinergi menyiapkan rumah sakit (RS) Darurat di Asrama Haji Pondok Gede.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, Nizar Ali, mengatakan, menindaklanjuti pembicaraan antara menteri agama dan Menteri BUMN, pihaknya telah bertemu dengan Direktur Perta Medika. Pertemuan itu membahas rencana menghadirkan RS Darurat di Asrama Haji.
"Kami bersepakat, menjadikan gedung Arafah yang selama ini digunakan oleh RS Haji untuk perawatan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, ditingkatkan sarana prasarananya agar bisa menjadi RS Darurat," kata Nizar melalui pesan tertulis kepada Republika, Sabtu (3/7)
Menurutnya, saat ini masih dibutuhkan sejumlah rumah sakit yang bisa disiapkan dalam waktu dekat. Kalau membangun tentu butuh waktu. Karenanya, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan layanan di gedung Arafah Asrama Haji Pondok Gede sebagai RS Darurat.
"Kebetulan, layout kamar dan struktur bangunan gedung Arafah menyerupai rumah sakit, sehingga diharapkan dapat memudahkan proses optimalisasi fungsinya sebagai RS Darurat," ujarnya.
Nizar mengatakan, rencananya hari ini akan dilakukan survei lokasi dan diharapkan peralatan pemeriksaan kesehatan dari Perta Medika bisa segera dipasang.
Dia berharap, keberadaan RS Darurat di Asrama Haji Pondok Gede ini bisa ikut memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Terutama bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.
"Ini bagian kehadiran Kementerian Agama dan komitmen BUMN dalam membantu masyarakat," jelas Nizar.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi, memastikan 27 asrama haji di seluruh Indonesia siap dijadikan alternatif ruang isolasi pasien Covid-19.
"Ada sebanyak 3.465 kamar yang siap digunakan untuk pasien Covid-19. Kira-kira dapat menampung sebanyak 10 ribuan orang," kata Kiai Zainut kepada Republika, Kamis (24/6)