IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Nabi Ibrahim telah memberi contoh tentang kehidupan yang benar dan penuh arti melalui ritual haji. Ibadah haji merupaian misi illahi yang telah dilakukannya 4 ribu tahun yang lalu.
"Misi ini menjadi teladan semua orang yang sepanjang zaman," kata Saniyasnain Khan dalam bukunya 'Ibadah Haji Agar Kita Memahami Secara Tepat'.
Langkah-langkah yang harus dilalui oleh Nabi Ibrahim dapat diamati secara simbolis oleh para jamaah melalui manasik haji. Oleh karena itu pelaksanaan haji merupakan latihan untuk menuju suatu kehidupan yang penuh arti, seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.
"Keputusan untuk mengikuti petunjuknya ditunjukkan oleh jamaah haji dengan memakai pakaian ihram untuk melaksanakan ritual ritual yang ditentukan," katanya.
Suatu kehidupan dengan tujuan-tujuan yang bermanfaat akan menjadi suatu kehidupan yang sangat aktif, seperti kehidupan Nabi Ibrahim AS, dan akan memerlukan suatu fokus. Pada jamaah haji menunjukkan bahwa mereka mewujudkan kedua tujuan ini dengan berjalan mengelilingi Ka'bah.
"Mereka juga berlari di antara Safa dan Marwah untuk menunjukkan bahwa mereka memainkan peran mereka sepenuh hati," katanya.
Menurutnya, orang dengan perasaan seperti ini akan rela mengorbankan apapun untuk mencapai tujuan mereka. Selama haji, mereka mengorbankan seekor hewan.
Mereka juga berpegang tangan dengan orang lain dalam tujuan umum untuk memperkuat gerakan mereka. Para jamaah berkumpul di antara Arafah untuk menunjukkan perasaan kesatuan yang sama.
"Haji bukan akhir. Sebaliknya, haji adalah permulaan," katanya.
Nabi Ibrahim AS ingin mengubah masyarakat dengan membawa risalah Islam kepada mereka. Sesungguhnya pelaksanaan ibadah haji adalah suatu cara bertindak yang menunjukkan keteguhan hati untuk memelihara kelangsungan tradisi Nabi Ibrahim AS.
Jamaah haji yang sebenarnya adalah orang yang kembali dari haji dengan penuh keteguhan hati dan segala perasaan. Sudah sepatutnya alumni haji dapat menyebarkan risalah Islam secara efektif melalui perbuatan dan ucapan.