Selasa 06 Jul 2021 08:19 WIB

Haji dan Diaspora Muslim China di Makkah

Pelaksanaan haji menyebabkan terbentuknya diaspora Muslim China di Makkah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Para imam masjid menyantap hidangan buka puasa dengan para jamaah di halaman Masjid Niujie, Beijing, China, Minggu (9/5/2021). Buka bersama sambil berdiri di halaman masjid tersebut sangat unik dan menjadi tradisi tersendiri bagi komunitas Muslim di Niujie.
Foto:

Misalnya, Ma Bufang (1903-1975), panglima perang dan gubernur provinsi Qinghai yang bersekutu dengan Nasionalis, diterbangkan ke Taiwan oleh layanan transportasi mantan perwira angkatan laut AS Claire Chennault dan melarikan diri ke Mekah setelah pemerintah Komunis meraih kemenangan di perbatasan barat laut.

"Angkatan udara ini menunjukkan bagaimana moda transportasi berubah untuk haji, sekaligus menjadi titik balik pembentukan komunitas diaspora Tionghoa di Hijaz," kata Jeong.

Ma Bufang tinggal di Makkah sebagai bagian dari haji dan kemudian sebagai pemimpin delegasi ziarah Islam Taiwan. Jeong menyarankan bahwa haji memainkan peran sebagai alasan yang nyaman bagi para pemimpin politik Muslim China untuk mengasingkan diri dari pemerintah Komunis China dan tinggal di Mekah.

Persinggahan komunitas diaspora di Mekkah difasilitasi oleh lembaga yang dikenal sebagai wakaf, atau hibah properti untuk tujuan amal dan keagamaan. Rumah-rumah wakaf China di Makkah beroperasi mirip dengan Huiguan (aula pertemuan para imigran Cina Rantau) dan dibangun dengan sumbangan dari berbagai komunitas Muslim China di seluruh dunia. Wakaf menyediakan penginapan bagi Muslim Tionghoa yang datang ke Mekah untuk tujuan haji.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement