IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengkonfirmasi sepenuhnya siap untuk musim haji tahun 2021.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdulfattah Mashat, menekankan kecepatan pekerjaan untuk menyiapkan tempat-tempat suci Kerajaan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Semua sektor terkait disebut akan menyelesaikan persyaratan untuk menerima peziarah tepat waktu.
"Kementerian Haji dan Umrah telah lama menyusun rencana strategis dan operasional terkait kegiatan haji bekerja sama dengan lebih dari 30 entitas dari berbagai sektor, baik swasta, pemerintah dan keamanan,” kata dia dikutip di Arab News, Selasa (6/7).
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di Radio Riyadh, Mashat mengatakan akomodasi bagi peziarah di tempat-tempat suci sudah siap, seperti juga titik-titik berkumpul di sekitar Makkah. Ia menekankan ada rencana terpadu yang disiapkan agar membuat musim haji tahun ini aman dan terjamin.
Tenda jamaah di Arafah, serta fasilitas di Mina dan daerah lain, di mana jamaah akan tinggal di Muzdalifah semuanya telah diperiksa.
Lingkungan pelaksanaan haji tahun ini disebut akan berbeda dengan musim haji sebelumnya. Pelaksanaan kali ini akan menjadi lingkungan yang sehat.
"Kami memastikan jarak sosial antara peziarah selama seluruh perjalanan, berkat keberadaan kamp-kamp besar yang memungkinkan pergerakan udara terus menerus, sehingga menghilangkan risiko apa pun," kata Mashat.
Dia pun menunjukkan Pemerintah Saudi telah menciptakan jaringan transportasi terintegrasi yang menghubungkan semua situs yang relevan di seluruh wilayah.
Akan ada bus yang mengangkut jamaah dari tempat tinggal mereka ke titik kedatangan. Pihak berwenang saat ini sedang mengembangkan rencana akhir untuk transportasi bersama otoritas keamanan.
"Rencana ini akan segera terungkap, disertai dengan program kesadaran kepatuhan aturan yang menargetkan peziarah melalui ponsel pintar atau melalui platform media sosial," lanjutnya.
Ia lantas mengatakan jamaah haji yang diberi izin musim ini adalah mereka yang belum pernah menunaikan ibadah haji sebelumnya. Juni lalu, Kementerian Haji dan Umrah mulai menerima pendaftaran setidaknya 500.000 aplikasi dalam sepuluh hari. Sementara, jumlah jamaah haji yang diizinkan adalah 60.000.
Permohonan izin ini kemudian disortir menurut mekanisme tertentu. Di antaranya kesiapan fisik jamaah, serta mempertimbangkan apakah mereka sudah pernah melakukan haji sebelumnya.
Data juga diurutkan berdasarkan kelompok usia, dengan prioritas awal diberikan kepada mereka yang berusia di atas 50 tahun, dari semua warga negara yang tinggal di Kerajaan Saudi. Para peziarah yang terpilih nantinya didistribusikan di 190 perusahaan yang menawarkan tiga paket haji.
Mashat mengatakan jamaah haji yang terpilih akan mulai berdatangan pada 17 dan 18 Juli. Bus yang dulu mampu menampung 50 jemaah haji, tahun ini hanya akan diisi 20 orang.
Dia menambahkan, kartu pintar jamaah akan sangat penting kegunaannya selama mereka menjalani prosesi haji. Kartu ini akan memberikan mereka informasi bantuan yang signifikan, baik bagi jamaah maupun penyedia layanan.