Selasa 06 Jul 2021 13:55 WIB

Kiai dan Santri Diingatkan Agar Jalani Gaya Hidup Sehat

Para santri dan kiai harus waspada dan menjaga protokol kesehatan secara ketat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi,
Foto: Republika/Prayogi
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi,

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam catatan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), hingga 4 Juli 2021, sebanyak 584 kiai wafat di tengah pandemi Covid-19. Sehubungan dengan itu, para santri dan kiai diingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan menjalani gaya hidup sehat.

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Prof KH Amal Fathullah Zarkasyi, mengatakan, para santri dan kiai harus waspada dan menjaga prokes. Kalau selalu menjaga prokes dan mengurangi aktivitas di tempat orang berkerumun, bisa terhindar dari Covid-19.

"Tapi kalau Sholat Jumat tidak apa-apa (dilaksanakan), pengalaman di Gontor tetap Sholat Jumat," kata Kiai Fathullah kepada Republika, Selasa (6/7).

Ketua Forum Komunikasi Pesantren Mu'adalah (FKPM) ini menerangkan, di Pondok Modern Darussalam Gontor, setiap santri dan guru sebelum masuk pondok menjalani tes Covid-19 dulu supaya tidak ada orang yang masuk lingkungan pondok dalam kondisi positif Covid-19.

Ia mengatakan, selama di dalam lingkungan pondok, santri dan guru-gurunya dalam kondisi sehat. Kalau ada satu atau dua orang yang memiliki gejala ringan seperti terpapar Covid-19 atau positif Covid-19, mereka bisa diobati di lingkungan pondok. Mereka tidak perlu dibawa ke rumah sakit. Semua pondok pesantren cabang begitu cara menanggulangi Covid-19.

"Memang ada santri yang kehilangan indera penciumannya, tapi kita punya penanganan di pondok pesantren, jadi di kita punya Satgas Covid-19 di pondok, baik guru maupun santri yang terpapar Covid-19, kita punya tempat untuk menangani itu dan kita ada tim medisnya," ujarnya.

Kiai Fathullah mengingatkan agar para santri dan kiai bisa menjaga diri masing-masing. Intinya penerapan prokes yang ketat di lingkungan pondok pesantren, guna terhindar dari Covid-19. Selain itu, santri, guru dan kiai perlu menjalani gaya hidup sehat. Seperti memakan makanan yang baik, olahraga, berjemur dan lain sebagainya.

Ia mengingatkan, kalau ada kiai yang mulai sakit, selagi gejalanya masih ringan segera diobati, jangan menunggu sampai parah. "Perlu menjaga kesehatannya masing-masing dan kalau mulai ada gejala-gejala cepat diobati dan sebaiknya masing-masing pondok pesantren itu punya dokter," jelasnya.

Ia mengatakan, memang kendalanya tidak setiap pondok pesantren punya rumah sakit atau klinik sendiri. Sementara rumah sakit umum di luar sana penuh oleh pasien.

Kiai Fathullah juga mengatakan, karena pandemi Covid-19 sedang mengganas, sekarang para kiai mulai membatasi aktivitasnya di luar pondok pesantren. Kalau ada undangan yang sekiranya tidak terlalu penting, tidak perlu dihadiri. Lebih baik menjaga kesehatan dengan tidak pergi ke tempat berkerumun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement