IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Badan Penelitian Teknik dan Proyek pada Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci memperkenalkan pengaturan yang terperinci bagi jamaah di Masjidil Haram selama pelaksanaan haji yang akan datang.
Wakil sekretaris untuk proyek dan penelitian teknik di kepresidenan, Sultan Al-Qurashi, mengatakan bahwa total area sekitar 108.039 meter persegi, termasuk seluruh mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah), serta lantai dasar dan pertama dari Masjidil Haram dan lantai pertama berbahan mezzanine pada struktur mataf akan tersedia bagi jamaah.
Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (8/7), akan ada 20 pintu masuk utama dan tambahan serta gerbang yang dibuka ke gedung terminal, di antaranya yang paling penting adalah Gerbang Raja Abdulaziz, Gerbang Umrah dan Gerbang Al-Fatah. Selain itu, disediakan 28 eskalator untuk memudahkan masuk dan keluar jamaah di tingkat yang berbeda.
Hal itu diungkapkan Al-Qurashi saat meluncurkan rencana operasional dari Badan Proyek dan Studi Teknik tahun ini di kepresidenan. Rencana operasional untuk musim haji ini termasuk menyediakan lebih dari 161.186 meter persegi pada proyek perluasan ketiga Masjidil Haram di berbagai lantai. Tidak hanya itu, adapula penyediaan berbagai layanan.
Rencana tersebut mencakup penyediaan dan persiapan pelataran luar, yang terhampar di area seluas 131.924 meter persegi dan layanan terkait dari 2.586 toilet, dan lebih dari 1.131 fasilitas wudhu untuk musim haji.
Rencana lembaga tersebut termasuk mengintensifkan upaya rekayasa dan teknisnya, mengaktifkan pelayanan teknis dan meningkatkan tingkat koordinasi dengan semua instansi terkait di Masjidil Haram dalam rangka menciptakan dan menyediakan ruang, serta pergerakan vertikal dan horizontal melalui pintu gerbang.
Rencana tersebut juga mencakup fasilitas layanan untuk Proyek Perluasan Masjidil Haram Ketiga Saudi. Di samping melakukan semua persiapan untuk penggunaan penuh efisiensi operasional saat ini dari sistem dan layanan dasar seperti sistem pendingin udara, pencahayaan, suara, dan ventilasi, Selain sistem panduan.
Rencana tersebut juga mencakup tindak lanjut kinerja operasional mereka melalui staf rekayasa teknis yang tersedia sepanjang waktu. Hal itu dilakukan sejalan dengan tindakan pencegahan dan protokol pencegahan yang diterapkan terhadap virus corona di Masjidil Haram.