Menurutnya, sebagian pengusaha dan perusahaan besar memang sudah ada yang menyumbang untuk penanganan COVID-19 ini, namun perlu digaungkan menjadi gerakan kepedulian.
"Namun kini dibutuhkan kekuatan yang lebih besar lagi sebagai bentuk tanggung jawab sosial bernegara dari pihak-pihak yang berkemampuan," ujarnya.
Selain kedermawanan yang terorganisir melalui badan dan lembaga zakat atau yayasan amal sosial lainnya, diperlukan kedermawanan yang mengalir antarindividu dan antarkeluarga, sesuai sifat dan budaya gotong-royong bangsa Indonesia yang religius.
"Agama selalu mengajarkan, selamatkan umat, bangsa dan kemanusiaan, bukan sekadar selamatkan diri masing-masing." kata dia.