IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung menyatakan, siap melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mulai tahun akademik 2021/2022. Sejumlah persiapan terus dilakukan, salah satunya menyampaikan sosialisasi Pedoman MBKM kepada semua ketua dan sekretaris Program Studi secara daring pada Sabtu, (10/7).
“Dukungan penuh dari Pak Rektor dan semua pimpinan untuk merealisasikan program MBKM membuat kami optimistis, mulai tahun akademik 2021/2022, kita dapat melaksanakan program MBKM. Tentu saja ini semua bertahap prosesnya,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Rosihon Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Repubika.co.id, Ahad (11/7). Acara sosialisasi juga dihadiri Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Dr Izzah Faizah SRK, Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu, Dr.= Iu Rusliana dan Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Rohanda MAg.
Prof Rosihon mengapresiasi semua pihak, tim penyusun panduan, dan secara khusus Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang memastikan program MBKM siap dilaksanakan. "Perjanjian kinerja Pak Rektor tahun ini, 50 persen sudah menyelenggarakan program MBKM. Tahapannya lumayan lama, dan alhamdulillah sudah mendapatkan persetujuan senat universitas. Sejak MBKM ini diluncurkan oleh pemerintah, kami terus berdiskusi, studi banding, workshop, seminar, tim melakukan penyusunan draf dan memastikan persiapan berjalan dengan baik. Kami yakin, kita terdepan dan paling siap melaksanakan MBKM di antara PTKI,” ungkapnya.
Prof Rosihon mengingatkan, baik mahasiswa maupun dosen harus menyadari bahwa dalam praktiknya, misalnya program pertukaran pelajar ke perguruan tinggi lain, mereka akan menjadi duta UIN SGD. “Saat melakukan kegiatan di luar kampus, kita semua yang terlibat merupakan duta kampus tercinta ini. Karena itu, lakukan lah yang terbaik. Bapak/Ibu yang ada di program studi, ini adalah bentuk layanan akademik yang harus secara maksimal terus kita lakukan, agar mutu akademik kampus ini semakin unggul,” kata dia.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Dr Ija Suntana menambahkan, aplikasi yang dipergunakan untuk pelaksanaan program adalah https://merdekabelajar.uinsgd.ac.id/reg/. Tidak hanya mahasiswa dari perguruan tinggi keagamaan Islam dan Perguruan Tinggi Umum, program MBKM di UIN Bandung juga dipersiapkan untuk mahasiswa dari luar negeri.
“Mahasiswa yang akan mengambil program ini dipastikan harus sudah registrasi, baik itu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Selain itu, mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, program studi dan secara formal ada surat dari fakultas baik untuk pelaksanaan programnya oleh mahasiswa maupun penunjukkan dosen pembimbingnya,” jelasnya.
Sementara bagi mahasiswa yang berasal dari luar UIN SGD Bandung, harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Tentu saja dalam proses awalnya, ada nota kesepahaman di tingkat universitas dan perjanjian kerja sama di tingkat fakultas atau program studi, yang dilakukan bersama antara perguruan tinggi asal dengan UIN SGD Bandung. “Sudah banyak perguruan tinggi yang menanyakan dan meminta ada kerja sama pelaksanaan program. Kami terus menyiapkan, termasuk menyusun pedoman standar mutunya agar layanannya benar-benar unggul,” ungkapnya.
Sebagai tindaklanjutnya, LPM juga akan menyampaikan edaran untuk kebutuhan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang akan disusun di masing-masing fakultas dan program studi. “Juklak dan juknisnya silahkan dibuat oleh fakultas dan prodi. Pertukaran mahasiswa diprioritaskan terlebih dahulu. Selanjutnya kita akan bertahap bergerak ke tujuh program lainnya, baik itu magang, asistensi mengajar, asistensi riset, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, proyek independen dan membangun desa,” jelasnya. (*)