IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Pihak berwenang Saudi telah mengumumkan siap untuk pelaksanaan musim haji tahun ini. Setiap pelanggaran dipastikan akan ditangani dengan tepat, terutama mengenai tindakan pencegahan kesehatan.
Komandan Pasukan Keamanan Haji, Mayor Jenderal Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan, dalam konferensi pers mengatakan Kerajaan Saudi telah menyelenggarakan musim haji selama bertahun-tahun. Negara tersebut telah terlatih menampung jutaan peziarah dan sama sekali tidak memiliki masalah.
“Keamanan negara kita secara umum adalah garis merah dan keselamatan peziarah sama pentingnya. Namun, akibat menyebarnya Covid-19 di seluruh dunia, diputuskan membatasi jumlah peziarah guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka," kata dia dikutip di Arab News, Rabu (14/7).
Sejak keputusan itu diambil, Kementerian Dalam Negeri disebut telah menyiapkan rencana yang dapat memastikan musim haji berjalan aman dan lancar. Rencana itu lantas disetujui oleh Menteri Dalam Negeri, Pangeran Abdul Aziz bin Saud bin Naif.
Terkait rencana keamanan, Al-Tuwayan menegaskan kembali tidak ada yang diizinkan memasuki area Masjidil Haram atau tempat-tempat suci, kecuali memiliki izin haji resmi dari Kementerian Haji dan Umrah.
Ia juga mengingatkan izin haji yang diberikan kepada jamaah langsung berhubungan dengan aplikasi Tawakkalna.
Jamaah haji tahun ini akan diterima melalui empat lokasi pintu masuk utama. Di lokasi tersebut, staf keamanan dan petugas dari Kementerian Haji dan Umrah akan menyambut dan memastikan mereka membawa izin haji resminya, sebelum diizinkan naik bus ke Masjidil Haram.
"Salah satu lokasi disiapkan untuk mereka yang datang dari Jeddah. Ada zona keamanan lain di Al-Taneem dan Al-Shara'i, bagi mereka yang datang dari Taif," lanjutnya.
Pos pemeriksaan Kor disiapkan bagi mereka yang datang dari Al-Hada. Sedangkan bagi yang datang dengan kereta api, akan diarahkan ke lokasi terdekat untuk bergabung dengan jamaah haji lainnya.
Dia menambahkan jamaah yang tinggal di daerah Mekah tidak akan diizinkan untuk langsung menuju ke Masjidil Haram.
"Jamaah haji akan menuju ke empat lokasi terdekat. Dari sana, mereka bisa naik bus yang mengantarkan ke Masjidil Haram. Prosedur hukum akan diambil terhadap siapa pun yang melanggar instruksi ini," kata Al-Tuwayan.
Setelah jamaah haji selesai tawaf dan sa'i, mereka akan meninggalkan Masjidil Haram melalui pos pengelompokan Bab Ali. Dari sana, mereka akan diangkut ke tempat tinggal sementara atau hotel.
Komandan Pasukan Keamanan Haji ini lantas menyampaikan hukuman atau sanksi akan segera diberikan pada siapa saja yang melanggar prosedur. Hukuman tersebut tidak membedakan apakah mereka warga negara atau penduduk Saudi.
Perlakuan yang sama juga akan berlaku terhadap mereka yang mungkin tertangkap mencoba memasuki Masjidil Haram atau tempat-tempat suci secara ilegal.
Al-Tuwayan mengatakan pemerintah telah menyiapkan semua layanan, seperti transportasi dan akomodasi bagi para jamaah, dengan tujuan untuk memfasilitasi perjalanan haji mereka.
Sementara itu, Juru Bicara Komando Pasukan Pengamanan Haji, Brigjen. Sami Al-Shuwairekh, mengatakan sejauh ini 10 orang telah ditangkap karena melanggar peraturan dan instruksi haji.
Mereka ditangkap karena tidak memiliki izin yang sah dan telah diberikan sanksi denda masing-masing 10.000 riyal Saudi.
Al-Shuwairekh lantas meminta semua warga dan penduduk mematuhi instruksi musim haji tahun ini. Pasukan keamanan akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang mencoba mencapai Masjidil Haram dan tempat-tempat suci tanpa izin, sampai 23 Juli.