Kamis 15 Jul 2021 11:06 WIB

Menelusuri Sejarah Bahasa Gelar Al-Masih Nabi Isa

Nabi Isa As dikenal dengan nama gelarnya Al-Masih.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Kumpulan kitab Islami dan kitab tafsir (ilustrasi).
Foto:

Sehingga Nabi Isa AS mereka fitnahkan kepada penguasa Kerajaan Romawi yang menguasai Yerusalem saat itu, dan mereka berkonspirasi agar Nabi Isa AS dibunuh saja. Oleh sebab itu, kata Buya Hamka, hingga saat ini  pun orang Yahudi masih menunggu kedatangan Masyikha yang lain.

Sebab menurut mereka, dia belum juga datang. Sedang menurut orang-orang Nasrani, Nabi Isa itu adalah raja, putera Daud yang menjanjikan Kerajaan Allah yang di Surga.

Sedangkan nama Nabi Isa pun asalnya merupakan bahasa Ibrani yang di-Arabkan. Asal Ibraninya adalah Yasyu. Adapun bahasa Ibrani dan Arab adalah serumpun dari bahasa Semit dalam bahasa Yunani disebut Yezuz. 

Dalam kehidupan Nabi Isa, beliau dikenal sebagai Nabi yang shalih, tawadhu, dan tunduk kepada Allah SWT. Nabi Isa adalah Nabi yang terkenal di antara nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT. Sehingga tak sedikit dari ahli tasawuf Islam, terutama Imam Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumiddin pun banyak mengambil perumpamaan tentang zuhud dari sosok Nabi Isa AS.

Nabi yang terlahir dengan proses istimewa tersebut dalam Islam tidaklah dianggap sebagai anak Allah SWT. Nabi Isa adalah manusia biasa ciptaan Allah yang diutus untuk memperbaiki jiwa-jiwa yang rusak. Dan agama Islam, kata Buya Hamka, membantah sekeras-kerasnya tuduhan orang Yahudi bahwa Isa Al-Masih bukanlah anak suci. Nabi Isa jelas anak yang suci, yang istimewa, dan mulia karena terlahir dari rahim wanita suci yang pernah Allah ciptakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement