IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Jamaah haji telah tiba di Masjidil Haram di Makkah untuk melakukan tawaf qudum atau tawaf kedatangan dalam ibadah haji tahun ini. Jamaah tiba di Makkah pada Sabtu (17/7) melalui empat titik masuk yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus corona.
Sebelum pandemi Covid-19, otoritas Arab Saudi kerap menerima 2,5 juta jamaah haji setiap tahunnya. Namun tahun kedua di masa pandemi ini, Saudi membatasi jamaah menjadi 60 ribu orang, karena kesehatan dan keselamatan adalah prioritas utama di tengah pandemi virus corona.
Para peziarah yang diizinkan untuk melakukan haji terdiri dari berbagai negara yang tinggal di Kerajaan. Mereka juga harus sepenuhnya telah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19.
Dilansir dari Arab News, menurut rencana penyelenggaraan haji tahun ini, jamaah haji berkumpul di empat lokasi masuk utama, yaitu Al-Taneem, Al-Shara'i, pos pemeriksaan Kor dan zona keamanan Al-Shumaisi. Jamaah haji yang berada di Makkah juga diarahkan untuk menuju ke titik terdekat untuk bergabung dengan kedatangan.
Pemeriksaan keamanan dan kesehatan dilanjutkan dengan transfer bus untuk membawa rombongan haji ke Masjidil Haram, di mana mereka akan melakukan tawaf setibanya di Makkah. Setelah selesai, para peziarah meninggalkan Masjidil Haram melalui stasiun pengelompokan Bab Ali, dan bus akan membawa mereka ke hotel di dekat tempat-tempat suci.
Dengan suhu 41 derajat Celcius di Makkah, sebagian besar jamaah terlihat membawa payung untuk melindungi diri dari teriknya musim panas. Personel keamanan dan pekerja sipil memantau pergerakan para peziarah, memastikan bahwa semua instruksi kesehatan diikuti dan memberikan bantuan segera.
Juru bicara kementerian haji dan umrah, Hisham Saeed mengatakan, bahwa 6.000 peziarah setiap tiga jam diharapkan memasuki Masjidil Haram untuk melakukan tawaf. Setelah setiap kelompok pergi, akan dilakukan proses sterilisasi untuk memastikan keamanan yang maksimal.
Untuk keamanan dan keselamatan jamaah, semua pintu masuk ke Makkah dipantau oleh petugas keamanan dan kamera CCTV. Ini dilakukan untuk mencegah jamaah haji ilegal memasuki tempat-tempat suci.
“Pegunungan di sekitar Makkah dan semua lembahnya, di mana orang-orang yang tidak memiliki izin haji mungkin percaya bahwa mereka dapat mengakses tempat-tempat suci, sepenuhnya dipantau oleh pasukan Mujahidin dan dilengkapi dengan kamera untuk menggagalkan upaya tersebut,” kata Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayjen. Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan mengatakan dalam konferensi pers yang diadakan di Makkah, dilansir dari Arab News, Ahad (18/7).
Menurut Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami, asisten komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram dan sekitarnya, para pejabat bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk melindungi jamaah dan mencegah penyebaran virus corona selama haji. Al-Bassami mengatakan bahwa Pasukan Keamanan Haji memiliki tingkat koordinasi yang sangat tinggi dengan Kementerian Kesehatan Saudi.