"Unta disewa untuk membawa barang-barang peziarah, dan kadang-kadang howdah (tempat duduk di belakang unta) juga dibawa untuk membawa para wanita. Butuh satu hari untuk mencapai Makah,” jelasnya.
Durasi tinggal seorang peziarah di Jeddah bervariasi tergantung pada pengaturan yang dibuat antara bangun di Jeddah dan mutawif di Mekah yang akan menjadi tuan rumah peziarah saat tiba di sana.
“Populasi (Jeddah) akan tumbuh secara eksponensial dengan setiap musim haji, ini membantu pertumbuhan ekonomi kota dan membantu para peziarah juga, karena mereka akan menjual barang-barang dan rempah-rempah mereka kepada penduduk kota, yang selalu ramah," kata Badeeb.
Selain meningkatkan ekonomi lokal, haji juga membentuk arsitektur Jeddah. Sejarawan percaya bahwa karena keluarga makmur di kota tua menampung begitu banyak peziarah, menjadi umum bagi rumah mereka untuk memasukkan beberapa cerita. Mereka memiliki banyak kamar yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sering menampilkan balkon rowshan yang menonjol. Semakin tinggi dan semakin rumit dekorasi rumah, semakin tinggi status penghuninya.
Di dalam bangunan yang menjulang tinggi ini, pemiliknya akan menyiapkan kamar untuk para peziarah yang mereka tampung. Para tamu biasanya diberi megad di lantai dasar dan dilengkapi dengan tikar dan bantal.