Pada abad ke-11 Merv dinobatkan sebagai pusat perekonomian dan perdagangan. Saat itu, banyak sekali pasar, toko-toko pengrajin, penukaran uang, pembuat emas, penenun, tukang tembaga, hingga pengrajin tembikar.
Kota ini juga punya banyak masjid, madrasah, dan bangunan-bangunan administrasi negara. Maka, tak aneh jika kota ini juga disebut sebagai pusat peradaban.
Salah satu yang terkenal dari Merv adalah produk tekstilnya, sutra berkualitas tinggi, dan sekolah-sekolahnya yang unggul. Dianugerahi kekayaan sumber daya alam membuat Merv jadi salah satu penghasil kapas dan produk bahan mentah dengan tingkat ekspor yang bagus.
Yaqut al-Hamawi, ahli geografi terkemuka (wafat 1229 M), menghabiskan dua tahun hidupnya di Merv. Dia mengunjungi berbagai perpustakaan di sana.