Jumat 23 Jul 2021 13:50 WIB

Kota Merv, Ibu Kota Kawasan Timur Dinasti Abbasiyah (II)

Sebagai pusat peradaban, Merv juga menjadi sumber ilmuwan-ilmuwan Muslim yang mumpuni

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Merv
Foto:

Marga-marga dari orang-orang terkenal ia kumpulkan saat ia melakukan perjalanan. Kitab bernama An-Ansab itu mencakup marga Persia, Tran soxiana (Uzbekistan dan Ka zakhstan), dan Asia Tengah. Kitab Al-Ansab yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan The Lubab kemudian dikompilasi oleh seorang sejarawan bernama Ibnu al-Athir.

Sayangnya, tak ada kitab Ansab yang lengkap. Penelusuran karya lengkap al-Tamimi seharusnya bisa dilakukan melalui karya Ibnu al-Athir dan al-Su yuti. Karya-karya Ibnu al-Athir dan al- Suyuti juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman.

Ulama besar atau mungkin terbesar dari Merv adalah Abderahman al-Khazini. Al Khazini ada lah seorang praktisi matema tika di bawah perlindungan pengadilan Seljuk.

Dia adalah seorang pertapa dan menolak segala macam bentuk hadiah. Hidupnya sangat bersahaja, cukup hanya dengan tiga dinar dalam setahun. Prestasinya dalam bidang astronomi meliputi deskripsi tentang pembangunan jam air yang dirancang untuk tujuan astronomi.

Al-Khazini juga dikenal karena bukunya Kitab Mizan al-Hikma (/Kitab Keseimbangan Kebijaksanaan) menjadi ensiklopedi rujukan fisika Muslim. Ia juga menulis Kitab Mizan al-Hikma. Kitab ini menerangkan, antara lain, tentang keseimbangan hidrostatik, teori statika dan hidrostatik, serta topik lainnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement