Ahad 25 Jul 2021 13:45 WIB

Kisah Calon Haji asal Burma yang Terombang-Ambing di Lautan

Calon Haji asal Burma meninggalkan negaranya pada 1957 dan terdampar di Abu Dhabi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
kapal haji di laut tengah.
Foto:

Setelah diterjemahkan oleh mantan karyawan Perusahaan Minyak Burma, sekarang tinggal di Bahrain, pria yang diidentifikasi sebagai 032080 tercatat di kartu identitasnya sebagai lahir di Sakhuya, sebuah desa dekat Maungdaw, dan wanita itu, 036559, berasal dari Hplekletbyin, juga di Maungdaw.

Hampir semua KTP yang bisa dibaca menunjukkan bahwa pemegangnya sebenarnya lahir di Burma. Sebagian besar berada dalam kelompok keluarga, dan beberapa dalam kondisi kesehatan yang buruk. Dalam beberapa minggu, dua telah meninggal, tetapi ada juga dua kelahiran.

Mereka tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda ingin kembali ke Burma. Setelah kemerdekaan pada 1948, bagian utara negara itu menyaksikan pemberontakan sengit antara komunis dan pemerintah resmi di Rangoon. Sebagai Muslim di negara mayoritas Buddha, para peziarah mengaku diusir dari rumah mereka oleh pejuang komunis.

Lalu sebuah rencana untuk menyewa perahu ke Karachi dibuat dengan biaya hari ini setara dengan 12.500 Poundsterling (Dh61.000), ditambah perawatan harian sebesar 1.000 Poundsterling. Dan sekali lagi, tidak ada yang mau membayar.

Kemudian London mencoba taktik lain. Karena Pakistan telah mengizinkan kelompok itu untuk bepergian ke Dubai tanpa paspor, mereka adalah tanggung jawab Karachi tempat mereka naik. Namun Karachi tidak setuju. Pada Juni 1957, hampir setengah dari kelompok itu telah meninggalkan Abu Dhabi, meskipun belum jelas ke mana mereka pergi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement