Ahad 25 Jul 2021 13:45 WIB

Kisah Calon Haji asal Burma yang Terombang-Ambing di Lautan

Calon Haji asal Burma meninggalkan negaranya pada 1957 dan terdampar di Abu Dhabi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
kapal haji di laut tengah.
Foto:

Pada Oktober di tahun itu, seorang pejabat Inggris melakukan perjalanan ke Abu Dhabi, dan hanya menemukan satu orang, Amir Wazsiddin, yang bekerja sebagai tukang cukur. Yang lain, katanya, telah pergi ke Karachi dan dia berencana untuk menyusul begitu dia punya cukup uang.

Tanda besar kelegaan yang dihembuskan oleh Inggris tidak berlangsung lama. Ternyata kelompok itu benar-benar pindah ke Dubai, melakukan perjalanan darat untuk menghindari patroli laut imigrasi. Mereka sekarang dikatakan tinggal di distrik Naif Diera, jalan-jalan yang berkelok-kelok di sekitar souq.

"Ada yang menjadi pengemis, ada yang kuli. Setidaknya satu telah meninggal," kata seorang pejabat Inggris melaporkan. Sebulan kemudian dikabarkan bahwa Dubai kekurangan tenaga kerja. Ini berarti bahwa mereka, orang-orang asal Burma itu, telah mendapatkan cukup uang untuk berlayar ke Karachi. Namun, benar atau tidak, untuk London masalah itu resmi ditutup.

Meskipun ini adalah yang paling dramatis, ada banyak laporan lain tentang penyelundupan manusia di sepanjang Teluk Arab selama waktu ini, terutama untuk haji. Anthony Rundell, yang bertugas di Trucial Oman Scouts antara 1960 dan 1962, mengatakan dia mendengar beberapa kasus serupa.

"Ada laporan tentang kelompok peziarah yang basah kuyup ditempatkan di pantai barat Abu Dhabi menuju Mirfa, daerah yang saat itu sama sekali tidak berkembang kecuali untuk perusahaan minyak," kenangnya.

"Sebuah kelompok mendarat dengan teriakan dari nakhoda dhow "Makkah ke arah sana" menunjuk ke gurun tandus saat mereka berangkat tanpa makanan atau air dari pantai tandus sementara dhow ditarik keluar ke Teluk," ujar Rundell.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement