Senin 26 Jul 2021 12:12 WIB

KH Abdul Manam, Ulama Besar dari Banyuwangi (I)

KH Abdul Manam mendirikan Pondok Pesantren Minhajut Thullab.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
(Ilustrasi)KH Abdul Manan pendiri  Pondok Pesantren Minhajut Thullab.
Foto:

Perjalanan ke Tanah Suci itu dilakukannya tidak hanya untuk berhaji, tetapi meneruskan rihlah keilmuan. Tidak hanya para syekh Makkah dan Madinah, guru-guru dari Nusantara pun menjadi tempatnya menuntut ilmu selama di dua kota suci. Di pusat keilmuan Islam ini, ia belajar kurang lebih selama sembilan tahun.

Setelah puas belajar di Tanah Suci, ia pun pulang ke kampung halamannya di Desa Jatirejo, Kandangan, Kediri. Dengan ilmu agama yang didapatkannya, ia pun membantu mengajar para santri yang diasuh oleh ayahnya, Kiai Ilyas.

Tak berapa lama kemudian, KH Manan masih menyempatkan untuk belajar lagi ke Pondok Pesantren Al Ashriyah di Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Pesantren ini disebut-sebut sebagai pesantren tertua di seluruh Banyuwangi.

Lembaga tersebut didirikan oleh KH Abdul Basyar, seorang ulama yang juga pendekar asal Banten. Dengan semangat belajar dan akhlaknya, Manan pun dipercaya oleh Kiai Abdul Basyar untuk menjadi lurah Pesantren Al Ashriyah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement