IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Dalam kitab Fadhl Hajar Aswad wa Maqam Ibrahim halaman 59, Syekh Muhammad Thahir Al Kurdi rahimahullah menguraikan, di antara hal yang patut menjadi perhatian ialah orang Arab di zaman Jahiliyah adalah penyembah batu. Khususnya batu-batu yang ada di Makkah atau tanah haram.
Namun tidak ditemukan satu riwayat pun yang menerangkan bahwa mereka menyembah Hajar Aswad maupun maqam Ibrahim. "Mereka justru memelihara kehormatan keduanya," kata KH Ahmad Chodri Romli dalam bukunya Ensiklopedia Haji dan Umrah.
KH Chodri mengatakan, kalau kita merenungkan lebih dalam, ada rahasia apa di balik itu semua? Maka jawabannya tak lain adalah ishmah (penjagaan) dari Allah SWT. Sebab, seandainya Hajar Aswad itu disembah pada zaman Jahiliyah kemudian Islam datang mengagungkannya dan mengarahkan agar mengecup Hajar Aswad dan sholat di belakang maqam Ibrahim, maka orang-orang munafik dan musuh-musuh Islam akan mengatakan.
"Islam ternyata memberi penghormatan kepada berhala dan masih ada unsur-unsur Syirik," katanya.
KH Ahmad Chodri mengatakan, orang telah menyembah berhala akan terus berpegang pada kepercayaannya. Maka dari itulah Allah SWT menjaganya hajar Aswad sejak dari zaman Nabi Ibrahim hingga zaman kita ini dari disembah oleh orang-orang jahil.
"Penjagaan ini sebagaimana pemeliharaannya kepada Ka'bah," katanya.