Rabu 28 Jul 2021 11:30 WIB

Adab Ketika Berdiri di Makam Rasulullah

Ketika berziarah, jamaah mengenang kecintaan Rasulullah kepada umat

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Miniatur Masjid Nabawi dengan bangunan Makam Rasulullah masih di luar masjid lada masa Khalifah Utsman bin Affan di Museum Dar Al Madinah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketika mendatangai Al-Haramaul Madani (Madinah) dan Al-Haramul Makki (Makkah), jamaah haji wajib memiliki adab. KH Mohamad Hidayat menyarankan ketika memasuki Masjidil Haram di Makkah maka jamaah disarankan melaksanakan sholat tahiyul masjid di sana dan kemudian bertawaf di sekitar Ka'bah 7 kali putaran. Sedangkan di Masjid Nabawi, setelah melakukan sholat tahiyatul masjid dua rakaat, jamaah baru bisa pergi berziarah ke makam Rasulullah dengan penuh sopan santun dan khusuk.

"Ketika berziarah, jamaah mengenang kecintaan Rasulullah kepada umat manusia sebagai rahmatan lil alamin  dan kelebihannya menegakkan kebenaran di muka bumi," kata KH Mohamad dalam bukunya "Ensiklopedi Haji dan Umrah"

Lalu setelah itu jamaah berdiri dengan tenang dan khusuk di depan pusarannya menyampaikan salam dengan kitdmat kepadanya.  "Salam sejahtera kepadamu ya Rasulallah"

Kemudian Jamaah juga disarankan menyampaikan salam kepada kedua sahabatnya yaitu Abu Bakar ra dan Umar Bin Khattab ra yang dikubur di samping makam Rasulullah SAW.

"Kita diperintahkan menyampaikan salam kepada saudara kita yang telah berpulang ke Rahmatullah,"

Ketika melewati kuburan kita diperintahkan mengucapkan.

"Salam sejahtera kepadamu semua, perkampungan kaum mukminin. Kamu sudah pergi lebih dahulu kemudian kami akan menyusul kamu, Insya Allah".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement