Kamis 29 Jul 2021 17:49 WIB

KH Muhammad Yunus Anis Bimbing Keislaman Prajurit (I)

TNI mengangkat KH Muhammad Yunus Anis selaku Kepala Pusat Rohani.

Pasukan TNI AD (ilustrasi)
Foto:

Pada kurun waktu 1934-1936, Muhammad Yunus terpilih selaku sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jabatan yang sama diembannya pada periode kedua, yakni 1953-1958. Masa-masa ini dapat dikatakan sebagai awal keto kohannya di tingkat nasional Hindia Belanda (Indonesia zaman penjajahan Belanda).

Masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, merasakan betul kerja nyatanya. Dari perilakunya sehari-hari, tampak bahwa dia bukan orang biasa. Tutur katanya dan akhlak budinya mencerminkan kehormatan seorang bangsawan yang memahami kultur Jawa.

Melalui surat kekancingan Swandana Tepas Dwara Putera Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada 1961, terungkap bahwa Muhammad Yunus ternyata kalangan ningrat. Lebih jauh dijelaskan bahwa dirinya merupakan keturunan ke-18 dari Raja Brawijaya V. Maka dari itu, KH Muhammad Yunus sesungguhnya pantas menyandang gelar Raden.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement