Kepada Dubes, Plt. Dirjen juga menyampaikan harapan agar jamaah Indonesia mendapat kesempatan jika umroh mulai dibuka pada 1 Muharram 1443 H. Jumlah antrian jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya cukup banyak dan sudah hampir dua tahun menunggu.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Arab Saudi disebut membenarkan adanya edaran dari Kementerian Haji dan Umrah terkait rencana dibukanya umrah. Namun, terkait detail edaran tersebut termasuk yang berkenaan dengan Indonesia, masih terus dikoordinasikan.
"Dubes tadi mengatakan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Informasinya, akan ada ketentuan detail terkait penyelenggaraan umrah 1443 H, termasuk yang terkait jamaah umrah Indonesia," ujar Khoirizi.
Dubes juga sempat menjelaskan, ketentuan kunjungan ke Arab Saudi yang berlaku saat pandemi ini bersifat umum. Nantinya, untuk penyelenggaraan umrah akan diatur tersendiri.
Terkait Vaksin Sinovac, Dubes menyebut yang terpenting sudah mendapatkan persetujuan dari WHO. Ia juga mengatakan pihaknya sangat memahami psikologi umat Islam, khususnya di Indonesia, serta kerinduan mereka untuk berkunjung ke Haramain dan berziarah ke makam baginda Rasulullah sangat tinggi.
"Oleh karena itu, kita semua berharap pandemi ini segera dapat diatasi dengan baik, sehingga bisa kembali seperti sediakala" ucap Khoirizi menyampaikan harapan Dubes.