Jumat 30 Jul 2021 07:10 WIB

Orang Berilmu tak Bertakwa dalam Wasiat Rasulullah ke Ali

Wasiat Rasulullah kepada Ali berkaitan dengan orang yang berilmu namun tak bertakwa

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, Semakin bertambahnya ilmu semestinya seseorang semakin rendah hati. Maksudnya sebanyak apapun ilmu yang diperoleh, itu merupakan karunia Allah SWT dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka dengan begitu akan mencegah diri dari sifat kesombongan karena ilmu.

Sebab tak sedikit orang berilmu namun sombong akan ilmu yang dimilikinya. Bahkan ilmu yang didapatnya tidak menjadikannya semakin dekat dan bertakwa kepada Allah. Bahkan ilmu yang disampaikannya pun tidak akan membekas dihati sanubari masyarakat.

Ada wasiat Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib berkaitan dengan orang yang berilmu namun tidak bertakwa. Wasiat ini  dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani. Rasulullah mengibaratkan orang berilmu namun tidak bertakwa seperti hujan yang menetesi telur burung unta.

يَا عَلِيُّ، إِذَا لَمْ يَكُنِ الْعَالِمُ تَقِيًّا ظَلَّتْ مَوْعِظَتُهُ عَلَى قُلُوْبِ النَّاسِ كَمَا يَظِلُّ الْقَطْرُ عَلَى بَيْضِ النَّعَامِ وَالصَّفَا

Wahai Ali jika orang alim tidak bertakwa maka nasehat yang disampaikannya kepada hati manusia seperti tetesan air di atas telur burung unta dan di atas batu yang licin.

Maksudnya ibarat tetesan air di atas telur burung unta dan di atas batu yang licin itu adalah wejangan-wejangan yang disampaikan tidak akan membekas atau diikuti oleh orang-orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement