IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan Islam di lingkup global saat ini benar-benar sedang gegap gempita. Terbukti dengan hadirnya permintaan mubaligh-mubaligh asal Indonesia di sejumlah negara di kawasan Amerika Latin.
Prof KH Nasaruddin Umar dalam buku Geliat Islam di Negeri non-Muslim menceritakan sejumlah pengalamannya di negara-negara non-Muslim. Salah satu pengalaman yang dibagikan adalah tentang pertumbuhan Islam di negara-negara Amerika Latin.
Dalam kunjungan beliau ke Amerika Latin, tokoh-tokoh komunitas Muslim di sana menyampaikan harapannya agar guru-guru agama dan mubaligh Indonesia bisa lebih terlibat dalam pengembangan Islam di Amerika Latin. Harapan tersebut tentunya bukan tanpa alasan.
Gerakan radikal adalah sebuah ancaman serius bagi dakwah Islam. Stereotip Islam sebagai agama yang menginspirasi gerakan terorisme, terlepas dari benar atau tidaknya, adalah penghalang kuat bagi menyebarnya Islam secara damai dan tanpa pengawasan dari pemerintahan setempat.
Sedangkan bagi Islam di Indonesia, gerakan radikal yang mengkhawatirkan banyak kalangan menjadi berkah tersendiri. Dunia menjadi terbawa kepada pertanyaan: Benarkah Islam mengajarkan kekerasan untuk memecahkan masalah?
Islam Indonesia dengan segala kekurangannya, kata Prof KH Nasaruddin Umar, adalah percontohan aktual bagaimana mengelola perbedaan menjadi sebuah harmoni yang indah. Memang tidak dipungkiri adanya gerakan-gerakan atas nama Islam yang mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun dibandingkan dengan luas Indonesia dan terpecahnya menjadi pulau-pulau dan perbedaan budaya yang ada, Indonesia sangat berhasil mengelola keragaman tersebut menjadi sebuah negara-bangsa yang damai. Faktor inilah yang kemudian membuat sejumlah tokoh Islam di Amerika Latin menginginkan hadirnya mubaligh-mubaligh asal Indonesia untuk berdakwah di sana.
Harapan tersebut salah satunya disampaikan oleh seorang tokoh Muslim berpengaruh Amerika Latin yang menjadi anggota legislatif yang juga menjadi Presidente de la Comision Buenos Aires Argentina, Omar Abboud. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Imam Besar Masjid As-Salam Santiago Chile, Sulayman Essop.