Jumat 30 Jul 2021 13:13 WIB

KH Raden Hadjid Wariskan Banyak Karya (I)

Kiai Hadjid merupakan murid langsung dari KH Ahmad Dahlan.

KH Raden Hadjid
Foto:

Di Pesantren Jamsaren, Hadjid muda memperdalam ilmu keislaman, seperti qira'at, tafsir, fikih, dan tata bahasa Arab. Saat mondok di pesantren ini, dia juga berjumpa dengan KH Ghozali yang kemudian hari mendirikan Pondok Pesantren Nirbitan, tak jauh dari kompleks Pesantren Jamsaren.

Setelah belajar di Jamsaren, Hadjid kemudian melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Tremas dan sekolah di Madrasah Menengah Tinggi, sejak 1913 hingga 1915. Di sana, Hadjid belajar kepada Kiai H Dimyati dan Kiai Bisri.

Keduanya merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang terkenal. Di Pesantren Tremas inilah para kiai Nahdliyin dan Muhammadiyah banyak belajar. Sebut saja Kiai Basyir, Kiai Haji Ahmad Azhar, Kiai Haji Wahid, atau Kiai Haji Badawi.

Selepas dari Termas, Hadjid kemudian belajar di Madrasah Tinggi al-Attas Jakarta. Dia terus menimba ilmu di sana selama empat tahun sejak 1917. Saat berusia 20 tahun, Hadjid menikahi seorang gadis bernama Siti Wasilah binti RH Ahyat.

Pernikahan berlangsung pada 19 Januari 1918 secara khidmat dan sederhana. Siti Wa silah merupakan murid perempuan pertama di Sekolah Qismul Arqa', yang didirikan Kiai Haji (KH) Dahlan. Sekolah itulah yang menjadi cikal-bakal Madrasah Mu'allimat Muham madiyah.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement