Ustaz Kusyairi menambahkan, dalam melakukan kaderisasi ulama, IKADI juga bekerjasama dengan masjid-masjid untuk memberikan pelatihan kepada para pengurusnya, sehingga mereka bisa menjadi pengganti ketika ada seorang khatib yang berhalangan.
“Lalu, kita sisir juga beberapa kader-kader ulama yang lain. Ini yang rutin ktia laksanakan di kantor Ikadi pusat. Program ini juga dilaksanakan para pengurusa Ikadi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selama pandemi covid-19, tambah dia, berbagai program kaderisasi ulama tersebut biasanya dilaksanakan secara hybrid, yaitu dilakukan secara tatap muka dan juga secara daring. “Seperti kemarin ketika diberlakukan PSBB dan PKKM mau tidak mau kita laksanakan secara online,” kata Ustaz Kusyairi.