IHRAM.CO.ID, Pada abad ke-8, Samarkand ditaklukkan oleh bangsa Arab dan Muslim. Selama berada di bawah pemerintahan Dinasti Umayyah, kota ini tumbuh makmur menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan rute antara Baghdad dan China.
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, posisi Samarkand sebagai ibu kota Asia Tengah terus berkembang menjadi pusat peradaban Islam yang sangat penting. Di kota inilah, salah satu ulama hadis terbesar dalam sejarah Islam, Imam alBu khari, dimakamkan pada 870 M/256 H.
Saat berada di bawah kekuasaan Dinasti Samaniyah Khurasan (862–999), Dinasti Turki Seljuk (1037–1194), dan kemudian Dinasti Shah Khawarazmi (1212–1220), Samarkand terus berkembang menjadi kota yang maju. Namun, peradaban agung yang sudah dibangun selama berabadabad di kota ini langsung runtuh seketika tatkala pasukan Mongol yang dipimpin oleh Jengis Khan menginvasi Samarkand pada 1220.
Kemegahan peradaban di Samarkand mulai bangkit kembali ketika Kekaisaran Timuriyah menaklukkan kota ini pada abad ke14. Setelah berhasil menguasai Transoksiana pada 1370, Timur Lenk (sang pendiri Dinasti Timuri yah—Red) mulai membangun kerajaannya dan menetapkan Samarkand sebagai pusat pemerintahannya. Hanya dalam tempo 35 tahun, dia berhasil menaklukk an seluruh Asia Tengah yang mencakup wilayah Iran, Irak, bagian selatan Rusia, hingga wilayah utara India.