Selasa 03 Aug 2021 23:00 WIB

Kota Surosowan, Cikal Bakal Peradaban Islam di Banten

Wilayah Surosowan berada di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Reruntuhan Keraton Surosowan
Foto:

 

Pemerhati Sejarah Kesultanan Banten, Obay Sobari (66 tahun), menerangkan, bangunan Masjid Agung Banten ditopang dengan menggunakan 24 tiang penyangga. Dari 24 tiang, empat tiang di antaranya menjadi tiang utama (soko guru). Empat tiang utama tersebut melambangkan empat mazhab (Hanafi, Hambali, Maliki, dan Syafii). 

"Dua puluh tiang lainnya melambangkan 20 sifat Allah yang wajib diketahui umat Islam," kata Obay di rumahnya, tak jauh dari Masjid Agung Banten. Pintu Masjid Agung Banten ada enam buah melambangkan rukun iman. Atap masjid dibuat menjadi lima tingkat, melambangkan rukun Islam.

 

photo
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Kesultanan Banten di Kasemen, Serang, Rabu (18/3/2020). - (Antara/Asep Fathulrahman)

Hal yang membuat banyak orang terkesan, tiang-tiang penyangga bangunan masjid yang berdiri di atas batu besar berbentuk bulat masih berdiri tegap sampai sekarang. Menurut Obay, usia tiang masjid tersebut sudah 461 tahun.

"Dari sejak pertama kali di bangun, tiang masjid yang terbuat dari kayu jati tersebut belum pernah diganti," ungkapnya. 

Selain tiang masjid yang masih bertahan, mimbar tempat berkhotbah juga tidak diganti sejak pertama kali masjid dibangun. Dengan melihat ornamen pada mimbarnya, pengunjung sudah bisa membayangkan keterampilan orang dulu memahat kayu.

Sementara, sebuah menara di halaman depan masjid baru dibangun tiga tahun setelah pem bangunan masjid. Menara tersebut difungsikan sebagai tempat mengumandangkan azan.

 Selain melihat masjid peninggalan sultan, banyak juga pengunjung berziarah ke makam Sultan Maulana serta makam sultansultan lainnya di samping masjid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement