IHRAM.CO.ID,JEDDAH—Pasar Malam Yanbu, pasar tertua di kota Saudi, menjadi tempat yang menarik dikunjungi bagi semua rentang usia selama beberapa generasi. Situs yang menjadi salah satu tempat bersejarah terpenting di Kerajaan ini tengah diungkapkan kembali asal-asulnya.
Penduduk percaya bahwa pasar yang berada di pesisir pantai di barat Kerajaan itu merupakan jalur sutra yang selalu menjadi peristirahatan bagi kapal-kapal dagang dari Afrika dan Asia Timur. Kapal-kapal yang membawa jamaah haji dan umrah juga dipercaya selalu berlabuh disana.
Pasar itu juga dijuluki sebagai ‘pasar malam’ oleh para pelaut dan nelayan, karena mereka selalu membeli perbekalan pada malam hari sebelum berlayar pada dini hari. Para nelayan akan kembali untuk menjual hasil tangkapan segar mereka di sana, sehingga dikenal sebagai salah satu pasar ikan terbaik di wilayah tersebut. Ribuan nelayan telah mendirikan kios di sana selama bertahun-tahun, dan generasi terbaru melanjutkan tradisi tersebut, menjual dagangannya kepada penduduk dan restoran.
Turki Al-Khaldi, yang lahir di Thuwal, utara Yanbu, sangat ingat saat menemani ayahnya dalam perjalanan panjang ke dan dari Yanbu untuk membeli makanan dan perlengkapan untuk rumah keluarga. “Ketika saya masih kecil, kami hanya memiliki pantai untuk bermain, atau beberapa taman kecil, jadi perjalanan ini istimewa, terutama karena saya adalah anak tertua dan ayah saya percaya bahwa saya perlu belajar segalanya darinya,” katanya.
Untuk kesana mungkin menempuh perjalanan dua jam sekarang, tetapi biasanya memakan waktu sedikit lebih lama, 30 tahun atau lebih yang lalu. Disana dia dan ayahnya melihat para pelaut yang datang dari mana-mana dan berbagai ukuran kapal yang akan berlabuh. “Saya melihat semua yang ada di pasar, meskipun tidak seperti yang biasa ayah saya gambarkan dari masa mudanya. Tapi saya ingat melihat peti besar kurma dijual; berbagai macam makanan laut, segar dan kering; tekstil; peralatan masak dan banyak lagi. Pasar itu memiliki segalanya,” ujarnya.
“Tentu saja, hari ini tidak sama; itu telah menjadi daya tarik wisata dan ada begitu banyak perkembangan di Yanbu sehingga saya hampir tidak bisa mengenalinya. Sungguh menakjubkan bahwa saya sekarang dapat membawa anak-anak saya sendiri dan menunjukkan kepada mereka toko-toko yang berbeda — ikannya juga masih sangat enak, yang merupakan nilai tambah bagi keluarga saya.”
Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah proyek sukses telah diluncurkan untuk menghidupkan kembali pasar dan mengembalikannya ke sesuatu yang mendekati kejayaannya, setelah beberapa dekade mengalami penurunan di mana jumlah pedagang dan pengunjung secara bertahap turun.
Sekarang, toko-toko tua telah dibuka kembali dan warisan serta identitas unik pasar telah diperkuat sebagai bagian dari proyek untuk merehabilitasi lingkungan Al-Sour, kawasan bersejarah Yanbu. Bangunan-bangunan di sana memiliki desain dan konstruksi pantai tradisional, dan daerah tersebut merupakan tujuan populer bagi penduduk lokal dan turis.
Tahun ini, otoritas pasar mengatakan jumlah pengunjung telah didorong melalui program musim panas yang diluncurkan oleh Otoritas Pariwisata Saudi pada Juni dan berlanjut hingga 30 September, melibatkan 500 situs wisata beragam dari 250 mitra sektor swasta.