Rabu 04 Aug 2021 23:25 WIB

Mbah Manab Lirboyo Didik Santri-Santri Pejuang (III-Habis)

Mbah Manab Lirboyo adalah sosok ulama yang sederhana dan bersahaja.

Santri (ilustrasi)
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Santri (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  KH Abdul Karim lebih dikenal dengan Mbah Manab Lirboyo adalah sosok ulama yang sederhana dan bersahaja. Dia gemar melakukan riyadlah, yaitu mengolah jiwa atau tirakat. Hariharinya diisi pengajian dan tirakat. Mbah Manab adalah sosok yang sangat qanaah dan sangat perhatian kepada santri-santri nya.

Dia mengaji sejak subuh hingga tengah malam. Pada ma lam hari, dia tidak tidur, akan tetapi beribadah kepada Allah SWT. KH Mahrus Aly pernah melihat sendiri Mbah Manab pulang mengaji dari masjid jam 12 malam, lantas tidak tidur. Akan tetapi, bertahajud hingga datang Subuh.

Baca Juga

Selain itu, merupakan dia pribadi yang sangat istiqamah. Putra Kiai Mahrus Aly sekaligus cucu Mbah Manab, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, juga menggambarkan sosok Mbah Manab. Menurut dia, kakeknya itu merupakan kiai yang konsisten mengaji, dan selalu mendahulukan kepentingan pesantren daripada mengurusi hal-hal yang bersifat duniawi.

KH Abdullah mengatakan, Mbah Manab selalu mengurus para santrinya, diajarakan dan didoakan. Tidak diwulang (diajar Red) saja tanpa doa, tidak didoakan saja tanpa diwulang. Tapi diwulang dan didoakan, kata KH Abdullah dikutip dari laman resmi Pondok Pesantren Lirboyo.

Almarhum juga sangat mendorong santrinya untuk mengaji dan mengajar saat pulang ke kampung halaman. Karena, meyakini bahwa jika santrinya tetap mengaji dan mengajarkan ilmu, hidupnya tidak akan sia-sia.

"Jadi thoriqoh-nya Lirboyo itu, ta'lim wa ta'allum, mulang ngaji, dan mengamalkan ilmu, mengajarkan ilmu. Insya Allah, kalau orang itu mengaji, mulang, menga malkan ilmu, insya Allah barokah- nya sampai ke anak turun, jelas Kiai Abdullah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement