IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menurut laporan dari platform cloud banking Mambu, lebih dari separuh pelanggan keuangan syariah muda akan mengadopsi perbankan syariah jika lebih mudah diakses.
Laporan Faith and Finance: The Change Face of Islamic Banking yang mensurvei 2.000 konsumen milenial dan Gen Z secara global menggambarkan daya tarik yang semakin meningkat dari layanan keuangan Islam di seluruh dunia. Hal ini karena lebih dari setengah (53 persen) anak muda Muslim mengatakan mereka akan memilih perbankan Islam jika hambatan masuk telah dihilangkan.
Hal ini mencerminkan permintaan yang lebih luas untuk layanan perbankan etis di tengah pandemi Covid-19. Hal ini karena konsumen berusaha membuat pilihan yang lebih berkelanjutan dan sadar sosial pascapandemi.
Menurut penelitian Mambu, 74 persen pemuda Muslim mengatakan mereka ingin bank melakukan investasi yang sejalan dengan keyakinan agama mereka. Sementara 75 persen ingin mereka melakukan investasi yang bermanfaat di dunia.
Lebih khusus lagi, hampir dua pertiga (62 persen) menentang pinjaman bank mereka kepada perusahaan tembakau. Sebanyak 69 persen lebih suka bank mereka tidak memberi pinjaman kepada lembaga perjudian.
"Konsumen yang lebih muda menuntut perubahan keuangan dan pasar keuangan Islam tidak terkecuali. Penelitian kami menggambarkan bagaimana tren perbankan Islam mencerminkan permintaan yang kami lihat untuk praktik perbankan etis secara lebih luas," kata Chief Customer Officer di Mambu Elliott Limb dilansir di The Fintech Times, Ahad (8/8).
"Dengan 1,9 miliar Muslim terlayani secara global, jelas ada peluang besar bagi bank syariah dan konvensional, untuk memberikan solusi yang sesuai bagi konsumen modern," kata dia.