Senin 09 Aug 2021 12:08 WIB

KH Ahmad Al-Hadi Perintis Pesantren di Bali (II)

Setahun bermukim di Kampung Timur Sungai, Kiai Ahmad dapat mendirikan pesantren.

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Datuk Hasan memandangnya seperti anak sendiri. Segala kebutuhan hidup Kiai Ahmad al-Hadi pun disokong sepenuhnya. Murid Syaikhona Kholil itu sudah menjadi bagian dari penduduk Loloan yang mayoritasnya bersuku Bugis-Melayu.

Ia berperan sebagai ulama muda yang sangat bersemangat dalam mengajarkan ilmu-ilmu agama. Masyarakat setempat, wabilkhusus para santri, kerap memanggilnya sebagai Ustaz Semarang. 

Setelah setahun bermukim di Kampung Timur Sungai, Kiai Ahmad dapat mendirikan pondok pesantren. Lembaga itu kini telah berkembang menjadi Pondok Pesantren Manba'ul Ulum.

Inilah pesantren tertua se-Pulau Bali. Berdiri sejak 11 Agustus 1930, institusi ini memiliki hubungan erat dengan masyarakat Muslim di Bali, khususnya Loloan Timur dan Kabupaten Jembrana.

Rohil Zilfa menjelaskan, sebelum mendirikan Pesantren Manba'ul 'Ulum, Kiai Ahmad al-Hadi sudah menanamkan sistem pendidikan Islam yang kuat di Loloan Timur. Menurut dia, mubaligh kelahiran Semarang itu awalnya hanya mengajar ilmu agama kepada anak-anak di salah satu rumah Datuk Hasan, tepatnya di sebelah selatan Masjid Baitul Qodim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement