IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, wakaf memiliki peran besar dalam pembangunan tiap negara. Kiai Ma'ruf mengatakan, wakaf tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, tetapi sebagai dana abadi umat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian negara.
Peran wakaf bagi pembangunan negara ini kata Wapres, telah terbukti di Indonesia dan banyak negara.
"Manfaat wakaf dalam pembangunan telah dibuktikan di banyak negara seperti Kuwait dan Mesir," kata Wapres di acara Pencanangan “Gerakan Sadar Wakaf”, yang dinamakan “Riau Berwakaf” secara virtual, Jumat (13/8).
Wapres menjelaskan, pengembangan dana wakaf di Kuwait bermanfaat untuk berbagai proyek investasi pembangunan properti, mulai dari pertokoan, permukiman selain masjid-masjid.
Sementara di Mesir, dana wakaf juga dikembangkan melalui investasi infrastruktur seperti pengelolaan terusan Suez, selain dalam pembiayaan Universitas Al-Azhar.
Sedangkan di Indonesia, Wapres menyebut peran wakaf bersejarah pada awal kemerdekaan Indonesia, yakni gerakan wakaf pernah dilakukan oleh masyarakat Aceh berupa pembelian pesawat pertama Republik Indonesia, yang kemudian menjadi cikal bakal Garuda Indonesia.
Contoh lainnya, lanjut Wapres, yang merupakan dana wakaf adalah kontribusi pada pembangunan tugu Monumen Nasional (Monas) dan lain-lain.
"Dengan demikian dana wakaf dapat terus berkembang dan memberikan manfaat kepada umat. Oleh karena itulah maka wakaf dinamakan sebagai sedekah jariyah yang pahalanya mengalir terus kepada pemberi wakaf(wakif)," kata Wapres.
Wapres mengatakan, saat ini, praktik wakaf juga tidak hanya diterapkan oleh negara-negara Islam, tetapi juga diterapkan di negara-negara non-Islam seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand.
Ia menyebut, di Amerika Serikat bahkan, masyarakat muslimnya membentuk Kuwait Awqaf Public Foundation (KAPF), begitu pula di negara lain melalui lembaga berbeda-beda. Karena itu, Wapres menilai peran dan kemanfaatan wakaf begitu besar dan telah dirasakan oleh negara-negara di dunia.
Selain itu, kemanfaatan wakaf juga terus berkelanjutan dan mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu mengurangi kemiskinan. Karena itu, ia mendukung gerakan wakaf lebih gencar untuk memperoleh kemanfaatan wakaf yang lebih besar.
Apalagi, saat ini praktik wakaf mulai bergeser dari yang awalnya hanya pada harta dan benda tidak bergerak, kini dapat dilakukan melalui wakaf uang. Di Indonesia, Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) juga telah dicanangkan Presiden Jokowi pada tanggal 25 Januari 2021 lalu.
Untuk itu perlu lebih gencar lagi memberikan sosialisasi dan edukasi terkait wakaf kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya kepada generasi milenial.
"Semoga “Gerakan Sadar Wakaf” dengan nama “Riau Berwakaf” membawa kesejahteraan dan kemaslahatan bagi umat," ujarnya.