IHRAM.CO.ID, YERUSALEM – Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Sabtu menuduh Israel telah berbohong soal perizinan pembangunan sekitar 1.000 unit rumah untuk warga Palestina di Area C, Tepi Barat. “Pemerintah Israel menipu dan berbohong dalam klaimnya untuk mengizinkan orang Palestina membangun rumah di Area C,” kata Kantor Nasional untuk Memerangi Pemukiman dan Pertahanan Tanah PLO dalam laporan pekanannya.
Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan PLO, Tepi Barat yang termasuk Yerusalem Timur, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Area A, B, dan C. Israel mencegah warga Palestina melakukan proyek konstruksi di bagian Tepi Barat yang ditetapkan sebagai Area C. Area tersebut berada di bawah kendali administratif dan keamanan Israel.
Area C saat ini menjadi rumah bagi 300 ribu warga Palestina yang sebagian besar adalah orang Badui dan komunitas penggembala dan sebagian besar mereka tinggal di tenda, karavan, serta gua. Laporan itu mengatakan pengumuman Israel dimaksudkan untuk menutupi pembangunan unit pemukiman dan bagian dari kebijakan untuk menipu opini publik internasional.
Dikutip MEMO, Ahad (15/8), saluran 12 Israel melaporkan pada Rabu Israel akan menyetujui pembangunan 2.200 unit pemukiman baru di Tepi Barat dengan Otoritas Palestina diizinkan untuk membangun 1.000 unit rumah baru untuk warga Palestina di Area C.
Namun, laporan PLO memperkirakan unit perumahan yang diperuntukkan bagi warga Palestina hanya bisa dihitung jari. Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif PLO, Ahmed Majdalani, mengatakan Israel telah melanggar semua perjanjian sebelumnya dengan Palestina. Mereka tidak mengakui klasifikasi Israel atas wilayah Palestina karena wilayah itu milik negara Palestina.