Taliban menghadapi semua tantangan dari pemerintah sipil yang mereka singkirkan tanpa adanya tingkat bantuan internasional yang dinikmatinya. Sementara itu, tokoh oposisi yang melarikan diri ke Lembah Panjshir Afghanistan berencana akan meluncurkan perlawanan bersenjata di bawah panji Aliansi Utara, yang bersekutu dengan AS selama invasi 2001.
Taliban juga menghadapi pemberontakan pada protes Rabu di kota timur Jalalabad. Para demonstran menurunkan bendera Taliban dan menggantinya dengan bendera tiga warna Afghanistan. Dilaporkan setidaknya satu orang tewas dalam aksi protes itu.
Di Khost, otoritas Taliban memberlakukan jam malam 24 jam di provinsi tersebut setelah membubarkan protes bendera serupa. Sementara itu, sebagian besar pejabat pemerintah tetap bersembunyi di rumah mereka dan berusaha melarikan diri dari Taliban.
Sementara itu, kekeringan telah menyebabkan lebih dari 40 persen panen negara itu hilang. Banyak yang melarikan diri dari kemajuan Taliban dan sekarang tinggal di taman dan ruang terbuka di Kabul.
"Krisis kemanusiaan dengan proporsi yang luar biasa sedang berlangsung di depan mata kita," ujar kepala Program Pangan Dunia di Afghanistan Mary Ellen McGroarty.
"Ini benar-benar saat yang paling dibutuhkan Afghanistan, dan kami mendesak masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Afghanistan saat ini," ujarnya menambahkan.