Kamis 19 Aug 2021 18:45 WIB

AGH Abdurrahman Ambo Dalle, Mahaguru dari Tanah Bugis (III)

Bagi umat Islam, sosok AGH Abdurrahman Ambo Dallet sangat masyhur.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Madrasah (ilustrasi)
Foto:

Segerombolan pemberontak tersebut tidak memberikan kesempatan Ambo Dalle untuk berbicara. Ia langsung dinaikkan ke atas usungan. Sang gurutta lalu dibawa masuk ke hutan untuk bergabung dengan Kahar Muzakkar, yang memang sudah lama ingin menculiknya.

Ketika Gurutta Ambo Dalle dihadapkan kepada Kahar Muzakkar, tokoh pemberontak ini pun sangat gembira. Sementara itu, dengan pengawalan yang cukup ketat dari para gerilyawan, Gurutta Ambo Dalle sama sekali tidak punya peluang untuk keluar dari hutan dan kembali ke kota.

Mubaligh tersebut berada di hutan belantara, di tengah kancah perjuangan idealisme kaum gerilyawan DI/TII sekitar delapan tahun. Jika ada pasukan yang terluka kena tembakan dari serangan TNI, ia pun mengobati hanya dengan air putih yang telah didoakan. Berangsurangsur luka itu sembuh. Alhasil, banyak di antara mereka yang menjadi murid.

 

Pada 1963, Operasi Kilat yang dilancarkan oleh pemerintah (TNI) semakin menekan kaum pemberontak itu. Situasi itu digunakan oleh Gurutta Ambo Dalle untuk mencari kontak dengan TNI dan berusaha keluar dari hutan. Akhirnya, ia berhasil dijemput oleh seorang tentara nasional yang dipimpin A Patonangi. Dari sana, mereka langsung dibawa menghadap Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel M Yusuf. 

Baca: AGH Abdurrahman Ambo Dalle, Mahaguru dari Tanah Bugis Bagian Pertama

          AGH Abdurrahman Ambo Dalle, Mahaguru dari Tanah Bugis Bagian Kedua

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement