Jumat 20 Aug 2021 09:34 WIB

Taliban Meminta Seluruh Imam Bersatu Menenangkan Masyarakat

Taliban mendesak persatuan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Subarkah
Polisi lalu lintas Afghanistan membersihkan jalan bagi para pejuang Taliban yang berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan bahwa mereka mengalahkan Amerika Serikat.
Foto: AP/Rahmat Gul
Polisi lalu lintas Afghanistan membersihkan jalan bagi para pejuang Taliban yang berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan bahwa mereka mengalahkan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL  -- Taliban mendesak para imam Afghanistan untuk mencoba melawan laporan negatif tentang gerakan itu, Mereka kemudian membujuk orang-orang untuk tidak mencoba melarikan diri dari negara itu menjelang salat Jumat pertama sejak perebutan Kabul secara dramatis. 

Dilansir di uk.news.com, dalam sebuah pesan pada Kamis (19/8) menyebutkan kerumunan terus berkumpul di luar bandara Kabul untuk penerbangan ke luar negeri. Taliban berharap semua imam di Kabul dan provinsi-provinsi akan mempromosikan manfaat sistem Islam dan mendesak persatuan.

 

Mereka harus mendorong rekan-rekan kita untuk bekerja untuk pembangunan negara, dan tidak mencoba untuk meninggalkan negara dan menjawab propaganda negatif.

 

Pesan itu datang ketika pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera turun ke jalan-jalan di lebih banyak kota Afghanistan ketika oposisi populer terhadap Taliban menyebar.

 

Sebelumnya Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, mengumumkan pembentukan Emirat Islam Afghanistan melalui Twitter nya. Deklarasi itu, dilakukan pada peringatan 102 tahun kemerdekaan negara itu dari pemerintahan Inggris dan empat hari setelah militan merebut Kabul.

 

Perayaan hari Kemerdekaan itu, dilakukan Taliban dengan deklarasi telah mengalahkan Amerika Serikat. Taliban, yang memerintah Afghanistan antara tahun 1996 hingga 2001, sejauh ini tidak menawarkan rencana kepada pemerintah yang akan mereka pimpin, selain mengatakan akan dipandu oleh hukum Syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement