IHRAM.CO.ID, KABUL – Sholat Jumat yang diselenggarakan di Kabul, Afghanistan di tengah pengambilalihan Taliban berjalan lancar. Tidak ada pria bersenjata Taliban yang terlihat menjaga pintu masuk masjid atau memberlakukan pembatasan aturan berpakaian seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Beberapa masjid bahkan melihat jumlah jamaah yang lebih tinggi dari biasanya.
Taliban mengeluarkan panduan kepada para imam di sekitar Afghanistan pada Kamis. Mereka mengatakan menggunakan khotbah dan doa pekanan untuk memohon persatuan, mendesak orang tidak meninggalkan Afghanistan, dan melawan propaganda negatif tentang mereka.
“Manfaat negara harus dijelaskan kepada semua orang,” tulis komisi Taliban yang memantau urusan agama dan masjid dalam panduan yang mereka edarkan.
Salah seorang warga Kabul, Jawed Safi, mengaku senang melihat masjid-masjid di sana aman. Sebelumnya pemerintah Afghanistan telah menempatkan penjaga di masjid-masjid untuk menangkal penyerang karena seringnya terjadi pemboman di masa lalu.
“Orang-orang melakukan aktivitas seperti biasa,” kata Safi. Seorang imam di Kabul timur, Bashir Wardak, mengatakan warga Afghanistan harus bersatu untuk menghentikan pertumpahan darah yang terjadi selama puluhan tahun.
“Allah telah memerintahkan kita untuk berdamai dan bersaudara sehingga kita harus bersatu,” ujar dia.
Dilansir Al Arabiya, Jumat (20/8), imam lain di Kabul utara, Abdul Boghdi, mengatakan warga Afghanistan harus saling mengumpulkan uang untuk membantu mereka yang terlantar. Seorang jamaah, Qasim Ahmadi, melihat orang-orang yang mengenakan jeans menghadiri sholat seperti biasa.
“Seharusnya tidak ada batasan pada kami, kami sudah menjadi Muslim. Taliban harus membidik pemerintahan yang inklusif agar berhasil,” ucap dia.
Ribuan pengungsi internal tinggal di jalanan dan di taman-taman Kabul dengan akses terbatas untuk mendapatkan minum dan makanan. Beberapa laporan menunjukkan situasi mereka memburuk sejak Taliban menyerbu ibu kota.