IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Kelompok militan Palestina Hamas memperingatkan balasan keras terhadap setiap upaya serangan terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Pernyataan tersebut dikeluarkan Hamas pada kesempatan peringatan 52 tahun serangan pembakaran di Al Aqsa pada Sabtu (21/8).
Hamas menjanjikan perlawanan terhadap setiap potensi serangan terhadap masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs ketiga tersuci di dunia bagi umat Islam.
"Masjid Al-Aqsa adalah garis merah, dan setiap serangan terhadapnya akan menghadapi perlawanan heroik rakyat Palestina, dan mereka tidak akan membiarkan api mencapai masjid ini lagi," demikian dilaporkan Pusat Informasi Palestina mengutip pernyataan yang dibuat Hamas, dilansir di Sputnik, Ahad (22/8).
Pada 21 Agustus 1969, seorang warga negara Australia yang juga Kristen membakar masjid Al-Aqsa. Dia mengklaim melakukannya untuk memungkinkan orang-orang Yahudi membangun Kuil Ketiga yang hipotetis dan mempercepat kedatangan Yesus Kristus yang ke-2.
Dalam pernyataan itu disebutkan, bahwa serangan pembakaran masjid tersebut pada 1969 adalah awal dari skema perluasan Yudaisasi, pemindahan dan pembongkaran yang dilakukan oleh pemerintah Zionis yang bertujuan untuk mendirikan kuil yang diduga sebagai pengganti Masjid Suci ini.