IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Saat tahun ajaran baru dimulai, banyak orang tua khawatir tentang masalah yang mungkin dihadapi anak-anak mereka secara daring. Ada berbagai ancaman yang mengintai, mulai dari penipuan dan konten yang menyinggung, hingga informasi yang salah dan pencurian data pribadi.
Dengan tidak adanya kursus atau pembelajaran kepada orang tua tentang masalah-masalah ini, orang tua memiliki banyak pilihan dalam bertindak dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka.
Dilansir di Malay Mail, Senin (23/8), ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dan mengedukasi tentang risiko yang dapat mereka hadapi ketika terhubung ke internet, baik di rumah, sekolah, atau saat bersama dengan teman-teman.
1. Mengunci akses daring
Untuk layanan online di rumah maupun di tempat lain, anak-anak dan orang tua harus berhati-hati dalam memilih kata sandi yang rumit dan memperbaruinya secara teratur. Hal ini perlu dilakukan untuk memblokir akses ke layanan online mereka dengan benar.
Jika memungkinkan, dan jika memiliki tipe ponsel cerdas, yang terbaik adalah memilih otentikasi ganda untuk membuat koneksi jaringan keluarga seaman mungkin.
2. Lengkapi semua perangkat dengan solusi antivirus
Penting untuk memastikan semua perangkat yang akan digunakan oleh anak-anak mutakhir dan dilengkapi dengan solusi keamanan dan kontrol orang tua. Terutama keamanan untuk memblokir akses ke konten yang terlalu eksplisit untuk usia anak-anak.
Biasanya, hanya laptop dan komputer desktop yang menjadi objek perhatian khusus. Namun, orang tua saat ini juga harus memikirkan untuk melindungi ponsel cerdas dan tablet.
3. Gunakan VPN
Hal ini sama seperti perusahaan yang mendorong karyawannya menggunakan VPN ketika melakukan telecommuting untuk melindungi privasi koneksi Internet mereka. Pilihan terbaik untuk mengadopsi teknologi ini, terutama ketika seorang siswa sekolah menengah pertama atau atas berjejaring dengan guru maupun teman sekelas.
Sebagai pengingat, VPN (jaringan pribadi virtual) memungkinkan seseorang menikmati aktivitas daring yang aman sambil menyembunyikan alamat IP pribadi, yang sama dengan melindungi identitas diri.
4. Komunikasikan tentang bahaya internet
Saran terakhir ini tidak diragukan lagi merupakan hal yang paling penting. Orang tua harus terus berkomunikasi dengan anak-anak, utamanya tentang risiko yang mereka hadapi saat menjelajahi internet atau menggunakan aplikasi seluler tertentu.
Masalah data pribadi atau informasi yang salah harus ditangani sejak usia dini, serta risiko penipuan daring melalui jejaring sosial atau spam.
Menurut sebuah survei yang diterbitkan oleh editor antivirus McAfee, dua pertiga orang tua (67 persen) khawatir tentang paparan anak-anak terhadap risiko dan penipuan online. Hal ini seolah menjelaskan alasan sebagian besar dari mereka, 80 persen, ingin melihat pelatihan tentang perilaku daring yang baik disiapkan di sekolah.
Sementara itu, 41 persen telah mengambil langkah untuk mendidik anak-anak mereka sendiri tentang keamanan siber. Studi ini dilakukan oleh MSI International pada April 2021 dengan lebih dari 1.000 orang Prancis berpartisipasi, berusia 18 hingga 75 tahun.