IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki mengatakan bila ada usulan dari Taliban bila Turki mungkin akan menjalankan bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul. Di situ nantinya Taliban sendiri yang menyediakan keamanan.
"Taliban telah mengusulkan agar kami mengoperasikan bandara Kabul. Kami belum membuat keputusan tentang masalah ini," kata Recep Tayyip Erdogan, di tengah evakuasi lanjutan setelah serangan teroris mematikan di luar bandara pada Kamis (26/9), seperti dilansir Anadolu Agency.
Pada konferensi pers di Istanbul sebelum berangkat ke Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, Erdogan mengutuk serangan teror tersebut dan menekankan bahwa serangan oleh Daesh/ISIS menunjukkan ancaman besar yang ditimbulkan oleh kelompok teror baik di kawasan maupun dunia.
Kelompok teroris ISIS-K, afiliasi Daesh/ISIS di Afghanistan, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Erdogan mengatakan bahwa setelah serangan itu, evakuasi pasukan Turki serta warga sipil masih berlangsung dan akan diselesaikan sesegera mungkin.
Erdogan juga mengatakan bahwa menurut Kementerian Dalam Negeri, di Turki, saat ini ada sekitar 300.000 imigran Afghanistan yang terdaftar dan tidak terdaftar.
Menekankan bahwa Turki tidak mampu menerima gelombang migrasi lagi, dia mengatakan telah membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Iran, Irak, dan Suriah.
Korban tewas dari serangan Kamis di Kabul telah mencapai 90, dengan lebih dari 150 terluka. Serangan itu menargetkan area di luar bandara, tempat banyak orang berkumpul, mencari cara untuk masuk dan mencari penerbangan ke luar negeri.
Pengambilalihan ibu kota Afghanistan, Kabul, oleh Taliban pada 15 Agustus memicu eksodus dari negara itu, dengan banyak yang mengutip ketidakpastian atas pemerintahan Taliban sebagai alasan mereka untuk melarikan diri.