IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KNEKS) mencanangkan program nasional percepatan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah halal. Program tersebut akan menjalankan 28 inisiatif, antara lain pelatihan literasi halal bagi UMKM, kerjasama layanan perbankan digital syariah, pelatihan pendampingan proses produk halal, dan fasilitasi transaksi ekspor.
"Kami mencari lebih banyak institusi untuk bergabung dalam kolaborasi ini ke depan," kata Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Badan Nasional Syariah Putu Rahwidhiyasa dilansir dari Salaam Gateway, Senin (30/8).
ldenya adalah untuk "hiper-skala" proyek percontohan pertama, Pusat UMKM Industri Halal. Putu menjelaskan, saat ini pihaknya akan mulai dengan pelatihan UMKM dalam delapan modul dasar, yaitu etika dan prinsip bisnis syariah, manajemen kekayaan syariah, pemasaran syariah, manajemen keuangan UMKM syariah, UMKM go digital, manajemen talenta syariah, manajemen operasional dan produksi halal serta meningkatkan kualitas wirausaha.
Program nasional tersebut akan mendorong inisiatif penguatan UMKM industri halal di Indonesia dan memastikan sinergi antar lembaga berjalan lebih
efisien dan efektif. Sebelum dimulainya program nasional baru, instansi pemerintah dan perusahaan swasta menjalankan inisiatif terpisah mereka sendiri untuk UMKM di industri halal.
"Dengan pendekatan terpadu ini, kita dapat melihat kesenjangan, atau kemajuan, dari program kita dengan visibilitas yang lebih baik dan dari pandangan yang lebih holistik," kata Putu.
KNEKS telah menetapkan lima strategi utama dalam mengembangkan kewirausahaan syariah yaitu peningkatan kapasitas, kemitraan, inkubasi dan pembiayaan, pasar, dan pemberdayaan digital.
"Strategi-strategi ini akan membutuhkan pemangku kepentingan lain untuk mempercepat implementasinya di skala nasional," terangnya.
Pengembangan UMKM adalah salah satu dari empat area fokus KNEKS untuk pengembangan ekonomi Islam. Panitia nasional saat ini bekerja sama dengan 13 lembaga dalam Program Sinergi Akselerasi UMKM Industri Halal: badan halal nasional BPJPH, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Tazkia, pengembang perangkat lunak Zahir Internasional, logistik aggregator Shipper, eksportir marketplace Aspenku, e-commerce platform Blibli, halal marketplace Pasyar, equity crowdfunder Bizhare Syariah, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.