IHRAM.CO.ID, MALE -- Masjid Raja Salman yang dibangun di Maladewa kini tengah memasuki pembangunan tahap akhir. Diperkirakan masjid ini siap menerima jamaah atau masyarakat umum sekitar enam bulan lagi.
Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan mereka masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, agar masjid bisa dibuka untuk umum. Pekerjaan ini memakan waktu hingga enam bulan.
Dilansir di Raajje, Senin (30/8), delegasi dari Arab Saudi disebut telah berada di Maladewa untuk menentukan tanggal pembukaan rumah ibadah yang akan menjadi landmark baru ibu kota. Sebuah pertemuan digelar untuk membahas penyelesaian pengerjaan rumah ibadah tersebut.
Anggota delegasi Saudi, yang dipimpin oleh Wakil Sekretaris Kementerian Urusan Islam, Awwad Sabty M Alenezi, menghadiri pertemuan tersebut. Ia datang bersama pejabat dari Kementerian Islam, Kementerian Luar Negeri dan perencanaan.
Adapun masjid tersebut dibangun untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Maladewa dan didanai oleh Kerajaan Arab Saudi, yang diperkirakan menelan biaya sekitar 24 juta dolar AS. Konstruktornya berasal dari Turki, Turmaks Group, yang juga membangun Rumah Sakit Treetop di distrik pinggiran ibukota Hulhumalé.
Konstruksi dimulai pada 2018 dan ditargetkan bisa dibuka pada Ramadhan tahun ini. Namun, dalam sebuah pernyataan Kementerian Islam mengungkapkan pembangunan fasilitas ini belum selesai.
Rumah ibadah ini akan berdiri dengan lima lantai dimana mampu menampung 6.000 jamaah. Lantai dasar diperuntukkan untuk wudhu, lantai pertama dan kedua untuk jamaah shalat.
Lantai tiga mencakup empat ruang kelas, lima ruang seminar, perpustakaan Islam dan kantor administrasi. Lantai empat terdiri dari auditorium untuk konferensi dan seminar.
Lantai lima sedang didirikan dan akan digunakan sebagai aula serbaguna, yang dapat digunakan untuk khotbah dan doa keagamaan, menampung hingga 300 orang.
Bangunan ini nantinya tidak memiliki kubah umum, namun diganti dengan kubah hijau yang meruncing menyerupai struktur tenda, mirip dengan struktur atap vernakular Maladewa. Di luarnya akan ada lima menara yang mewakili lima rukun Islam.
Keberadaan masjid ini dinilai akan mewakili banyak aspek budaya dan warisan Islam.