Rencana awal invasi AS adalah untuk melumpuhkan Osama bin Laden, yang telah menggunakan Afghanistan sebagai basis untuk melancarkan serangan ke AS. Kemudian AS memiliki ambisi yang lebih besar adalah untuk melawan
“Perang Global Melawan Terorisme”, berdasarkan keyakinan bahwa kekuatan militer bisa mengalahkan ekstremisme Islam.
Afghanistan hanyalah babak pertama pertarungan itu. Bush memilih untuk menjadikan Irak sebagai medan tempur berikutnya pada 2003 dan terperosok dalam konflik yang lebih mematikan. Hal ini menjadikan misi di Afghanistan sebagai prioritas kedua.
Ketika Barack Obama menduduki Gedung Putih pada 2009, dia memutuskan untuk meningkatkan misi di Afghanistan. Obama mendorong jumlah pasukan AS menjadi 100 ribu. Perang terus berlanjut dan Osama bin Laden tewas di Pakistan pada 2011.
Ketika Donald Trump memasuki Gedung Putih pada 2017, dia ingin menarik seluruh pasukan dari Afghanistan. Tetapi Trump mendapatkan masukan agar tetap mempertahankan pasukan AS di Afghanistan, dan meningkatkan serangan terhadap Taliban.