Rabu 01 Sep 2021 02:24 WIB

Ketika Ibnu Batutah Menangis karena Kesendiriannya

Ibnu Batutah saat berusia 21 tahun memutuskan untuk berpetualang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Perjalanan Ibnu Batuta, Ilustrasi
Foto:

Setelah itu Ibnu Batutah berlayar melintasi Laut Hitam ke Krimea, berkelana ke Volga, lalu melakukan perjalanan ke selatan melalui Balkan untuk mencapai Konstantinopel pada tahun 1332. Ia berhasil mengamankan audiensi dengan kaisar Bizantium Andronikos III Palaiologos, yang memberinya jubah kehormatan.

Ibnu Batutah juga diarak dengan kuda dan iringan terompet, fife dan drum. Semua itu membuat Ibnu Batutah ikut bernyanyi dan hanyut dalam makan malam dan perhiasannya. Kaisar pun bertanya penasaran kepada Ibnu Batutah tentang kota-kota Islam termasuk Yerusalem, Damaskus, Kairo dan Baghdad.

Meski terkesan dengan ukurannya yang besar, Ibnu Batutah menganggap ibu kota Bizantium lebih seperti selusin desa yang dipisahkan oleh ladang daripada satu kota. Dia menangkap bau penurunan kekaisaran yang jelas seperti jembatan yang rusak, pasar yang kotor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement