Rofieq mengatakan, ASDIN Pesantren dan komunitas Go Export dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) sengaja melakukan percepatan program membuka pasar Timur Tengah dengan menjadikan Mesir sebagai pasar awal dan utama. Terutama untuk menstimulasi produk produk Pesantren untuk bisa Go Internasional.
"Diantara program ASDIN Pesantren adalah mengangkat kemampuan SDM Pesantren dalam mengisi peluang-peluang Internasional yang pada prakteknya ada dibawah bimbingan Kedutaan dan masyarakat Indonesia di negara tersebut, maka Kami sangat berterimakasih atas kesiapan KBRI Cairo yang telah membantu ASDIN Pesantren dalam menjalankan programnya ini," papar Rofieq.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi mengapresiasi ASDIN Pesantren untuk terus meningkatkan kualitas produksi yang ada di lingkungan Pesantren. Sehingga, bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Selain itu, produk UMKM berbasis Pesantren dapat memenuhi kebutuhan domestik daerah masing-masing juga dapat memenuhi permintaan ekspor.
"Keberadaan KBRI Cairo berupaya memfasilitasi agar produk UMKM berbasis Pesantren ini mendapatkan mitra strategis dan buyer potensial sehingga produk UMKM Pesantren dikenal baik dan pelanggan memiliki keinginan untuk membeli, " kata Irman Adi.
Selain pihak ASDIN Pesantren, Go Export, dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) hadir pula dalam kesempatan tersebut dua perusahaan grup Mesir, Mr Akram Samy dari PT Dream World, perusahaan tour and travel serta ekspor impor dan MR Ali dari Bloom Company perusahaan importir kurma, minyak dan buah zaitun.
Mr Akram, CEO Dream world, perusahaan yang juga pemilik brand cafe Mr Mix menyatakan siap bekerjasama dengan ASDIN Pesantren untuk membuka cafe dan minimarket produk Indonesia di Kota Cairo yang dekat dengan komplek pemukiman mahasiswa Indonesia di Mesir itu. N Arie Lukihardianti