Selasa 07 Sep 2021 03:20 WIB

Al-Biruni: Menolak Hadian Raja dan Mengabdi Demi Pengetahuan

Al-Biruni, telah menginspirasi para ilmuwan dan matematikawan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
 Ilmuwan Muslim penemu optik (ilustrasi).
Foto:

Pada tahun 1957, Kath berganti nama menjadi "Biruni" untuk menghormati sarjana abad pertengahan, termasuknya tempat ia lahir dan dibesarkan di kota pada tahun 973 dan meninggal pada 1052, di Ghazna, Afgganistan.

Abu Rayhan Al-Biruni telah dianggap sebagai "Pendiri Indologi", "Bapak Perbandingan Agama", "Bapak Geodesi Modern", dan Antropolog pertama. Al-Biruni menghabiskan 25 tahun pertama hidupnya di Khwarezm di mana ia belajar yurisprudensi Islam, teologi, tata bahasa, matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Ia berkecimpung tidak hanya di bidang fisika tetapi juga di sebagian besar ilmu-ilmu lainnya.

Di usia muda, Al-Biruni meninggalkan kampung halamannya menuju Bukhara, kemudian di bawah pemerintahan Samanid Mansur II putra Nuh. dan dia berkeliaran di sekitar Iran dan Uzbekistan. Kemudian, setelah Mahmud dari Ghazni, atau Mahmud Ghaznavi menaklukkan emirat Bukhara, dia pindah ke Ghazni, sebuah kota di Afghanistan saat ini, yang menjadi ibu kota dinasti Ghaznavid.

Al-Biruni paling dikenal melalui hubungan dekatnya dengan Mahmud Ghaznavi, dan putranya Sultan Masood. Pada 1017, sebagian besar sarjana dari berbagai bagian Iran saat itu, termasuk Al-Biruni, dibawa ke Ghazni, ibu kota dinasti Ghaznavid. Al-Biruni diangkat menjadi peramal istana dan menemani Mahmud dalam invasinya ke India, tinggal di sana selama beberapa tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement